Ilustrasi--Pengangkutan sampah pemukiman tetap terlayani di TPA Rawa Kucing, Kota Tangerang. (Medcom.id)
Media Indonesia • 9 November 2023 14:46
Bengkulu: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, akan mengusulkan pengadaan sebanyak empat hektare lahan Tempat Pembuatan Akhir (TPA) sampah. Usulan merupakan bagian dari perluasan TPA sampah di Kelurahan Air Sebakul, Kecamatan Selebar, yang telah melebihi kapasitas.
Kepala DLH Kota Bengkulu Riduan di Bengkulu, mengatakan, DLH akan mengusulkan pengadaan lahan sebanyak empat hektare untuk perluasan TPA yang telah melebihi kapasitas sebesar Rp5 miliar pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2024.
"Usulan perluasan lahan TPA sampah tersebut juga untuk memancing masuknya investasi senilai Rp63 miliar ke Kota Bengkulu, dibidang pengelolaan persampahan dari program Waste Management Project (WWP) milik perusahaan Non Governmental Organization (NGO) Swiss Green Projects (SGP)," katanya, Kamis, 9 November 2023.
Pengusulan anggaran, lanjut dia, selain untuk TPA sampah juga akan dibangun pabrik pengelolaan WWP, oleh investor. Saat ini, DLH telah menyurati NGO SGP terkait ketertarikan pemerintah untuk mengadopsi sistem pengelolaan sampah tersebut di Kota Bengkulu.
Untuk persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemerintah yaitu ketersediaan lahan minimal empat hektare untuk mendukung berdirinya beberapa mesin-mesin pengelolaan sampah yang didatangkan dari Swiss.
Mesin pengolahan sampah nantinya dapat mengubah sampah menjadi bio solar, pertalite dan juga listrik dengan harga mesin diperkirakan seharga Rp63 miliar.
"Dalam satu hari, total sampah yang masuk ke TPA Air Sebakul, mencapai 400 ton dan tidak ada satupun yang dapat diolah," imbuhnya.
Sampah tersebut, kata dia, sekitar satu hingga 1,5 tahun sudah penuh sehingga diharapkan sampah tidak hanya ditumpuk tapi diolah menjadi minyak, listrik dan juga berbagai barang yang memiliki nilai ekonomi.
Untuk itu, ke depan sistem kerja sama yang akan diterapkan dalam program WWP, saat ini hanya baru diketahui kerangkanya dan NGO SGP akan bekerja sama dengan dua elemen.
Dua elemen tersebut, yakni, Pemkot Bengkulu, sebagai penyedia lahan dan juga bekerja sama dengan para pemulung TPA Air Sebakul sebagai pekerja.
Rencana penerapan program tersebut, disebabkan karena TPA untuk beberapa waktu ke depan diperkirakan tidak dapat menampung sampah yang dihasilkan dari masyarakat Kota Bengkulu.