Ilustrasi kilang minyak. Foto: Pertamina.
Texas: Harga minyak dunia terkoreksi pada pembukaan perdagangan hari ini. Minyak dunia melemah setelah eskalasi konflik di Timur Tengah mereda.
Melansir
Investing, harga minyak dunia acuan WTI untuk kontrak Juni 2024 melemah 0,02 persen ke level USD83,33 per barel. Kemudian harga minyak dunia Brent untuk kontrak Juni 2024 melemah 0,09 persen ke level USD88,35 per barel.
Ketegangan di Timur Tengah melemah setelah Iran mengatakan pada pekan lalu pihaknya tidak memiliki rencana untuk membalas serangan pesawat tak berawak Israel.
Pasar keuangan menunjukkan tanda-tanda minat yang lebih besar terhadap risiko setelah pernyataan itu. Meredanya ketegangan di Timur Tengah dan prospek suku bunga juga menekan harga minyak dunia.
Analis ANZ menyoroti persetujuan AS terhadap sanksi baru terhadap sektor minyak Iran yang memperluas sanksi saat ini dengan mencakup pelabuhan, kapal, dan kilang asing yang dengan sengaja memproses atau mengirimkan minyak mentah Iran.
Analis Barclays mengatakan risiko terhadap perkiraan USD90 per barel untuk harga Brent tahun ini masih cenderung lebih tinggi.
"Ancaman risiko geopolitik yang berdampak pada fundamental pasar minyak sebagian besar telah memudar, namun tren keseluruhan risiko tersebut sejak Oktober tahun lalu mengkhawatirkan," kata Analis Barclays.
Pendorong utama kenaikan harga minyak
Analisis dari Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer memprediksikan ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel juga mempengaruhi pergerakan harga minyak.
Meskipun kekhawatiran akan perang telah mereda, premi risiko dari harga minyak tetap diperhitungkan oleh para pedagang. Namun, adanya harapan bahwa kedua negara akan meredakan konflik tersebut memberikan stabilitas pada prospek harga minyak.
"Meskipun ketegangan atas kemungkinan perang antara Iran dan Israel mereda, pasar minyak masih dipandang semakin ketat dalam jangka waktu yang lebih panjang. Faktor seperti pembatasan produksi baru-baru ini dari Rusia dan peningkatan permintaan bahan bakar di Amerika Serikat seiring dengan musim semi menjadi pendorong utama kenaikan harga minyak," tegas dia.