Rawan Kecelakaan, Perlintasan KA Sebidang di Ciroyom Bandung Ditutup

Proses penutupan pintu perlintasan sebidang kereta api di Ciroyom, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu, 23 Oktober 2024.

Rawan Kecelakaan, Perlintasan KA Sebidang di Ciroyom Bandung Ditutup

Roni Kurniawan • 23 October 2024 09:27

Bandung: PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 2 Bandung bersama Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas 1 Bandung melakukan penutupan di jalur pelintasan sebidang (JPL) nomor 157 yang terletak di antara Stasiun Ciroyom-Andir, Kota Bandung, pada Rabu, 23 Oktober 2024. Hal itu seiring diresmikannya flyover Ciroyom, sehingga kendaraan tidak lagi melewati perlintasan tersebut.

Menurut Executive Vice President KAI Daop 2 Bandung, Takdir Santoso, penutupan JPL bertujuan meningkatkan keselamatan di perlintasan sebidang jalur KA. Hal itu diakuinya mengacu kepada Pasal 91 ayat 1 Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian yang menyatakan bahwa perpotongan antara jalur kereta dan jalan dibuat tidak sebidang.

"Hari ini resmi penutupan jalur perlintasan sebidang di Ciroyom, seiring dengan pembangunan dan telah diresmikan flyover (Ciroyom)," kata Takdir di Ciroyom, Kota Bandung, Rabu, 23 Oktober 2024.

Ia menuturkan, penutupan perlintasan liar ini merupakan upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Takdir melanjutkan, sepanjang Januari-Oktober 2024, tercatat ada sebanyak 17 kasus kecelakaan yang terjadi di perlintasan sebidang dengan jumlah korban 8 meninggal dunia dan 6 luka luka.
 

Baca juga: 1,5 Juta Orang Naik Kereta Api saat Pelantikan Presiden-Wakil Presiden

"Kami juga melakukan sosialisasi bersama dengan unsur kewilayahan dan warga di sekitar lokasi serta pemasangan spanduk pemberitahuan. Bagi masyarakat yang biasa memanfaatkan perlintasan liar tersebut agar dapat menggunakan jalur alternatif lain yang ada atau perlintasan resmi terdekat untuk keselamatan," beber Takdir.

Sementara itu Pj Wali Kota Bandung, A Koswara, mengaku Dishub Kota Bandung akan memasang rambu-rambu lalu lintas dibawah flyover agar masyarakat tidak kebingungan dengan penutupan perlintasan tersebut. Terlebih diakui Koswara, terdapat 74 jadwal kereta feeder yang melintas dalam kurun waktu per tiga menit sekali, sehingga dinilai sangat rawan terjadi kecelakaan.

"Ada 74 jadwal kereta feeder yang melintas setiap tiga menit sekali, sehingga perlintasan ini harus ditutup. Jadi warga sekarang bisa menggunakan flyover Ciroyom karena sudah diresmikan," kata Koswara ditempat yang sama.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)