Laju Rupiah Bervariasi Respons Data Terkini AS

Ilustrasi rupiah. Foto: MI/Tri.

Laju Rupiah Bervariasi Respons Data Terkini AS

Arif Wicaksono • 13 March 2024 10:38

Jakarta: Laju mata uang rupiah bervariasi terhadap laju dolar AS setelah data inflasi Paman Sam yang di atas perkiraan.

Pada perdagangan Rabu, 13 Maret 2024, laju rupiah melemah 0,01 persen ke level Rp15.591 per USD menurut data Bloomberg. Kemudian Yahoo Finance melansir mata uang rupiah menguat 0,03 persen ke level Rp15.579 per USD.
 

baca juga:

Akhir Pekan, Kurs Rupiah Bertahan Menguat


Dolar AS bertahan stabil terhadap beberapa mata uang saingannya pada perdagangan Rabu, karena para pedagang mempertimbangkan dampak data inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan terhadap kemungkinan penurunan suku bunga pada pertemuan Federal Reserve Juni.

Indeks harga konsumen (CPI) AS meningkat dengan kuat di Februari, mengalahkan perkiraan dan menunjukkan inflasi yang masih kaku.

Meskipun CPI naik 0,4 persen pada Februari sesuai dengan perkiraan, kenaikan sebesar 3,2 persen tahun-ke-tahun diatas perkiraan kenaikan sebesar 3,1 persen. Angka inti juga melampaui estimasi.

Hal ini membuat para analis bertanya-tanya apakah The Fed akan memiliki data yang cukup untuk membenarkan penurunan suku bunga lebih dari beberapa kali sepanjang tahun.

Ekspektasi penurunan suku bunga

Menurut FedWatch Tool dari CME Group, ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga yang akan dimulai pada pertemuan The Fed pada 11-12 Juni 2023 hanya sedikit berkurang menjadi sekitar 67 persen dibandingkan 71 persen pada awal pekan ini.

"Ketika dolar AS mengembalikan sebagian besar kenaikan pasca-IHK, saya menduga rebound dalam kurva imbal hasil AS memberikan gambaran yang lebih akurat; kemungkinan penurunan pada bulan Juni lebih kecil," kata Analis Pasar Senior di City Index Matt Simpson dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 13 Maret 2024.

Namun, dengan banyaknya mata uang greenback yang mendekati datar, hal ini menunjukkan para pedagang mengambil data terbaru dengan tenang.  Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang sejenis, sedikit berubah pada 102,91.

Perhatian kini beralih ke penjualan ritel AS, yang merupakan indikasi belanja konsumen yang cukup tangguh sejauh ini, dan harga produsen yang akan dirilis pada akhir pekan ini..

Di tempat lain, para analis memperkirakan Bank Sentral Eropa akan mengumumkan pada hari Rabu hasil diskusi mengenai tinjauan kerangka operasional Eurosystem, yang telah mempertahankan suku bunga pada nol atau lebih rendah dan membanjiri bank dengan uang tunai melalui pembelian obligasi dan pinjaman.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)