Harga Emas Dunia Capai Rekor Tertinggi

Ilustrasi. Foto: Freepik

Harga Emas Dunia Capai Rekor Tertinggi

Annisa Ayu Artanti • 8 March 2024 08:36

Jakarta: Harga emas naik ke rekor tertinggi di perdagangan Asia pada hari Kamis, terutama didukung oleh komentar dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell bahwa bank sentral akan memangkas suku bunga pada 2024.

Logam mulia memperpanjang reli kuat dari minggu lalu di tengah meningkatnya optimisme atas penurunan suku bunga AS.

Para pedagang sebagian besar berpegang pada spekulasi bahwa bank sentral akan memulai siklus penurunan suku bunga paling cepat pada Juni.

Melansir Investing.com, Jumat, 8 Maret 2024, harga emas spot melonjak lebih dari 0,4 persen ke rekor tertinggi USD2.161,19 per ons. Sementara emas berjangka yang akan berakhir pada April mencapai puncaknya di USD2.168,10 per ons.

"Reli baru-baru ini telah didukung oleh lonjakan permintaan investor yang kuat, karena momok suku bunga yang lebih rendah telah diikuti oleh pembelian safe haven yang kuat di tengah meningkatnya risiko geopolitik dan latar belakang ekonomi yang tidak pasti," kata analis ANZ dalam sebuah catatan.
 

Baca juga: 

Reli Harga Emas Diprediksi Terhenti Menanti Sinyal Ekonomi AS

Powell menggembar-gemborkan penurunan suku bunga

Powell mengatakan dalam sebuah testimoni semalam, The Fed memang berniat untuk memangkas suku bunga pada 2024 - sebuah skenario yang menjadi pertanda baik untuk aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas.

Namun Powell masih memberikan sedikit isyarat tentang waktu dan skala pemotongan yang direncanakan, dengan menyatakan bahwa jalur ekonomi dan inflasi AS kemungkinan akan menentukan pelonggaran moneter apa pun.

Dia juga mengatakan bank sentral perlu lebih meyakinkan bahwa inflasi bergerak lebih dekat ke target tahunan dua persen.

Gagasan ini kemudian didukung oleh komentar dari Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari, yang mengatakan ia tidak melihat lebih dari dua, atau bahkan satu penurunan suku bunga tahun ini.

Kashkari mengutip kekhawatiran akan inflasi yang tinggi merupakan sebuah retorika yang telah disampaikan oleh beberapa pejabat Fed lainnya selama dua minggu terakhir.

Sementara dolar turun tajam dalam perdagangan semalam, dolar sedikit pulih selama sesi Asia, terutama setelah komentar Kashkari.

Namun, logam mulia lainnya jauh lebih tenang di perdagangan Asia. Platinum berjangka stabil di sekitar USD913,80 per ons. Sementara perak berjangka turun sedikit menjadi USD24,477 per ons.

Fokus saat ini tertuju pada data nonfarm payrolls yang akan dirilis Jumat, untuk mendapatkan lebih banyak petunjuk mengenai pasar tenaga kerja, yang juga menjadi pertimbangan utama bagi the Fed dalam menyesuaikan suku bunga.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Annisa Ayu)