Bank Sentral Nigeria Cabut Larangan Perdagangan Uang Kripto

Aset kripto. Foto: Unsplash.

Bank Sentral Nigeria Cabut Larangan Perdagangan Uang Kripto

Arif Wicaksono • 24 December 2023 11:16

Jakarta: Bank Sentral Nigeria (BCN) telah mencabut larangan bertransaksi dengan mata uang kripto, dan mengatakan bahwa tren global telah menunjukkan perlunya mengatur aktivitas tersebut. BCN pada Februari 2021 melarang bank dan lembaga keuangan untuk menangani atau memfasilitasi transaksi aset kripto, dengan alasan risiko pencucian uang dan pendanaan terorisme.
 

baca juga: 

Aset Kripto Bakal Naik Lagi di Oktober?



Selanjutnya, Komisi Sekuritas dan Bursa Nigeria (SEC) pada Mei tahun lalu menerbitkan peraturan untuk aset digital yang menandakan negara terpadat di Afrika tersebut sedang mencoba mencari jalan tengah antara larangan langsung terhadap aset kripto dan penggunaannya yang tidak diatur.

Dalam surat edaran tertanggal 22 Desember 2023 dikutip dari The Channel News Asia, Minggu, 24 Desember 2023, CBN mengatakan tren saat ini secara global telah menunjukkan adanya kebutuhan untuk mengatur aktivitas penyedia layanan aset virtual (VASP), yang mencakup mata uang kripto dan aset kripto.

Pedoman terbaru menjelaskan bank dan lembaga keuangan (FI) harus membuka rekening, menyediakan rekening penyelesaian dan layanan penyelesaian yang ditunjuk dan bertindak sebagai saluran arus masuk valas dan perdagangan bagi perusahaan yang bertransaksi dalam aset kripto. VASP harus dilisensikan oleh SEC Nigeria untuk terlibat dalam bisnis kripto.

 “Sejak berlakunya Peraturan ini, Fl tidak akan membuka atau mengizinkan pengoperasian akun apa pun oleh orang atau badan mana pun untuk menjalankan bisnis aset virtual/digital kecuali akun tersebut ditunjuk untuk tujuan tersebut dan dibuka sesuai dengan persyaratan Peraturan ini. Pedoman,” kata CBN.

peminat kripto melonjak

Populasi muda Nigeria yang paham teknologi sangat antusias mengadopsi mata uang kripto seperti misalnya menggunakan perdagangan peer-to-peer yang ditawarkan oleh bursa kripto untuk menghindari sektor keuangan.

Firma riset blockchain yang berbasis di New York, Chainalysis, mengatakan dalam laporan bulan September bahwa volume transaksi kripto di Nigeria tumbuh sembilan persen dari tahun ke tahun menjadi USD56,7 miliar antara Juli 2022 dan Juni 2023.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)