PM Israel Benjamin Netanyahu. (AP)
Medcom • 16 January 2024 18:33
Tel Aviv: Yair Lapid, pemimpin oposisi di Israel, menilai Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sudah tidak mampu lagi mengelola perang melawan kelompok pejuang Palestina Hamas di Jalur Gaza. Lapid pun menekankan perlunya pergantian kekuasaan sesegera mungkin di Israel.
"Pemerintah ini tidak tahu bagaimana mengelola perang, dan hal ini mendorong kita ke dalam krisis ekonomi parah yang merugikan kantong setiap warga negara, dan telah membuat kita berada di Den Haag,” kata Lapid dalam unggahan di media sosial X, seperti dikutip dari Anadolu Agency pada Selasa, 16 Januari 2024.
Den Haag merujuk pada lokasi berdirinya Mahkamah Internasional (ICJ), di mana Afrika Selatan mengajukan kasus dugaan genosida Israel di Gaza. Afrika Selatan menuduh Israel telah melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza selama operasi militer yang intens sejak 7 Oktober tahun lalu.
Permohonan Afsel di ICJ meliputi permintaan untuk mengambil langkah-langkah sementara demi melindungi penduduk Palestina di Gaza. Afsel juga mendesak agar Israel segera menghentikan serangan militernya di wilayah terkepung tersebut.
"Pemerintahan ini tidak cocok untuk mengatur perang, dan Netanyahu tidak cocok untuk menjalankan negara," tutur Lapid.
Ia menyatakan kesiapan partainya untuk mendukung pemerintahan alternatif, dengan kepemimpinan di bawah perdana menteri berbeda.