Ilustrasi bansos beras.
Annisa Ayu Artanti • 12 December 2023 16:12
Jakarta: Pemerintah akan terus menggelontorkan bantuan pangan beras kepada masyarakat berpendapatan rendah karena dianggap mampu menekan harga beras di pasaran. Hal itu terlihat dari tren perkembangan inflasi beras (month to month) yang mengalami perlambatan.
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), laju kenaikan harga beras pada September 2023 mencapai 5,61 persen, melonjak dari Agustus 2023 yang kenaikannya 1,43 persen.
Kemudian pada saat bantuan pangan tahap kedua (September-Oktober) digelontorkan, harga beras mengalami penurunan 1,72 persen pada Oktober 2023, dan kembali turun 0,43 persen pada November 2023.
"Tren ini menunjukkan bantuan pangan beras yang digelontorkan oleh Bulog sesuai penugasan pemerintah itu berdampak cukup baik dalam mengendalikan inflasi," kata Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi dalam keterangan tertulis, Selasa. 12 Desember 2023.
Untuk itu, sesuai arahan Presiden Joko Widodo bantuan pangan beras diperpanjang hingga Desember 2023, dan direncanakan pada tahun mendatang bantuan pangan beras juga akan kembali disalurkan dari Januari hingga Juni 2024.
Arief mengatakan, bantuan pangan beras ini merupakan intervensi stabilisasi beras bersamaan dengan digencarkannya Gerakan Pangan Murah (GPM) di berbagai wilayah, dan operasi pasar beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) di PIBC, pasar modern, serta pasar rakyat.
Baca juga: Jokowi Pastikan Bantuan Pangan akan Terus Disalurkan hingga Maret 2024
Stok beras di PIBC mencapai 34.405 ton
Adapun sejak dilakukannya Operasi Pasar beras tersebut, stok beras di PIBC per 8 Desember 2023 mencapai 34.405 ton, di atas kondisi normal 25 ribu ton. Sementara harga beras medium (IR-64 III) sebesar Rp11.130 per kg, mengalami penurunan 0,08 persen dibandingkan hari sebelumnya, dan turun 12 persen jika dibandingkan 15 September 2023 pada saat OP tersebut diberlakukan.
Kondisi ini akan terus diupayakan terjaga dan pada 15 Desember 2023 Bulog akan kembali menggelontorkan beras SPHP ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta sebanyak 450 ton untuk menjaga kondisi ketersediaan stok di pasar induk tersebut.
Terkait dengan GPM yang dilaksanakan di berbagai daerah, NFA terus mendorong Dinas Pangan untuk mengoptimalkan pemanfaatan anggaran baik APBD, dana dekonsentrasi, maupun Dana Insentif Fiskal (DIF) yang telah diterima dari Pemerintah Pusat.
"Jadi selain Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP), kita juga mendorong Dinas Pangan Daerah untuk menyelenggarakan GPM di berbagai daerah khususnya untuk komoditas beras, cabai, bawang, daging ayam ras, dan telur ayam ras. Dengan kolaborasi bersama KL terkait, Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD, serta asosiasi ini kita bersinergi untuk mengendalikan inflasi khususnya menjelang momentum Natal dan Tahun Baru," jelas Arief.
Berdasarkan data Panel Harga Pangan per 11 Desember 2023, di tingkat produsen, harga Gabah Kering Panen (GKP) turun 0,30 persen menjadi Rp6.610 per kg terhadap hari sebelumnya, sementara beras medium di tingkat penggilingan turun 0,24 persen menjadi Rp12.249 per kg terhadap hari sebelumnya.
Sedangkan di tingkat konsumen, meskipun di zona 2 dan zona 3 belum tampak penurunan, harga beras medium zona 1 sudah turun 2,67 persen menjadi Rp12.827 per kg terhadap hari sebelumnya.