Menhan AS Lloyd Austin. (EPA)
Willy Haryono • 27 March 2024 11:27
Washington: Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin menegaskan bahwa melindungi warga sipil Palestina dalam perang antara Israel dan Hamas merupakan keharusan moral dan strategis, dan bahwa bencana kemanusiaan di Gaza saat ini semakin buruk.
Austin menyampaikan hal tersebut dalam pertemuan dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant di Pentagon, ketika hubungan antara Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu merosot ke titik terendah sejak masa perang.
"Di Gaza saat ini, jumlah korban sipil terlalu tinggi dan jumlah bantuan kemanusiaan terlalu sedikit," kata Austin, yang duduk di seberang Gallant, arsitek utama kampanye militer melawan Hamas sebagai respons atas aksi kelompok itu pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang.
"Gaza menderita bencana kemanusiaan dan situasinya semakin buruk," lanjut dia, menggunakan bahasanya yang paling keras sejauh ini.
Mengutip dari AsiaOne, Rabu, 27 Maret 2024, Pentagon kemudian mengatakan bahwa diskusi Austin dengan Gallant bersifat jujur dan langsung.
Gallant juga dengan penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan, yang mengatakan kepadanya bahwa Israel perlu meningkatkan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza. Kabar ini disampaikan juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre.
Setelah itu, Gallant kemudian mengadakan pembicaraan dengan Direktur CIA William Burns, yang baru saja kembali dari pembicaraan di Qatar untuk mencari kesepakatan yang sulit dicapai untuk pembebasan lebih dari 130 sandera Hamas yang masih ditahan di Gaza.
Berbicara kepada wartawan, Gallant, yang tampaknya berusaha meredakan ketegangan AS-Israel, mengatakan bahwa ia menekankan pentingnya hubungan AS terhadap keamanan Israel dan menjaga keunggulan kualitatif militer Tel Aviv di kawasan, termasuk kemampuan udaranya.
"Kami berbagi 100 persen nilai-nilai dan 99 persen kepentingan dengan Amerika Serikat," tutur Gallant.
Baca juga: PM Netanyahu Dinilai Picu Krisis Hubungan AS-Israel