Foto Gedung The Fed. Foto: Unsplash.
Washington: Bank Sentral AS (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pada level tertinggi dalam 23 tahun untuk pertemuan kelima berturut-turut sehingga memberikan sinyal The Fed akan melakukan tiga kali pemotongan pada tahun ini.
Keputusan The Fed dengan suara bulat untuk mempertahankan suku bunga pinjaman utama antara 5,25 persen dan 5,50 persen memungkinkan para pembuat kebijakan menilai dengan hati-hati keseimbangan risiko.
The Fed menghadapi tahun yang lebih menantang pada tahun ini dengan data pada dua bulan pertama yang menunjukkan adanya sedikit peningkatan pada laju inflasi bulanan. Data ini mendorong kekhawatiran bahwa suku bunga harus tetap tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama agar harga tetap terkendali.
"Inflasi masih terlalu tinggi," kata Gubernur The Fed Jerome Powell kepada wartawan setelah keputusan suku bunga dipublikasikan, dilansir Channel News Asia, Kamis, 21 Maret 2024.
Dia juga menambahkan kemajuan yang berkelanjutan dalam menurunkan inflasi masih belum terjamin, dan arah ke depannya masih belum pasti.
Namun meski terjadi kenaikan baru-baru ini, Powell mengatakan data inflasi tahun ini belum benar-benar mengubah keadaan secara keseluruhan, yaitu inflasi bergerak turun secara bertahap melalui jalur yang terkadang sulit menuju angka dua persen.
Bersamaan dengan keputusan suku bunganya, para pengambil kebijakan The Fed juga meningkatkan secara tajam perkiraan pertumbuhan AS untuk tahun ini menjadi 2,1 persen, dari 1,4 persen pada Desember.
Pejabat Fed membiarkan perkiraan inflasi utama tidak berubah, namun sedikit menaikkan perkiraan inflasi inti tahunan, yang tidak termasuk harga energi dan pangan – menjadi 2,6 persen.
Anggota Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang menetapkan suku bunga juga meninggalkan proyeksi median untuk suku bunga pada akhir 2024 pada titik tengah antara 4,50 dan 4,75.
Ini berarti The Fed masih memperkirakan pemotongan sebesar 0,75 poin persentase sebelum akhir tahun, yang kemungkinan akan menghasilkan tiga kali pemotongan sebesar 0,25 poin persentase.
Analis anggap The Fed bersikap dovish
Ekonom di Citi dalam sebuah catatan kepada kliennya setelah konferensi pers Powell berakhir menuturkan The Fed menyampaikan pesan yang sangat dovish.
"Penurunan suku bunga akan terjadi bahkan jika inflasi atau pertumbuhan lebih kuat dari perkiraan,” tulis dia.
Menurut data dari CME Group, pedagang berjangka saat ini menetapkan kemungkinan lebih dari 70 persen The Fed akan mulai memangkas suku bunga pada pertengahan Juni, dan angka tersebut meningkat menjadi lebih dari 85 persen pada akhir Juli 2024.
“Kami terus memperkirakan pemotongan pertama dari The Fed pada Juni,” tulis ekonom Citi, memperkirakan sebanyak lima pemotongan tahun ini dengan asumsi pasar tenaga kerja AS akan melemah dalam beberapa bulan mendatang.
Pihak lain memperkirakan laju pemotongan akan kurang agresif, dengan ekonom di Wells Fargo memperkirakan total akan ada empat pemotongan pada tahun ini, dengan yang pertama pada Juni.
"Namun, dengan komite yang lebih optimis terhadap prospek kegiatan ekonomi dan sedikit lebih khawatir terhadap inflasi, risiko terhadap prospek kami cenderung mengarah pada pelonggaran FOMC di musim panas (pada pertemuan 31 Juli), atau berpotensi berjalan lebih lambat," tulis mereka dalam sebuah catatan kepada klien.