Harga Emas Dunia Menguat Tipis

Harga emas dunia. Foto: Unsplash.

Harga Emas Dunia Menguat Tipis

Arif Wicaksono • 10 July 2024 08:51

New York: Harga emas dunia menguat tipis pada pembukaan perdagangan hari ini. Emas dunia bakal menguat meskipun sempat alami koreksi tipis pada perdagangan kemarin.

Melansir Investing.com, Rabu, 10 Juli 2024, laju emas dunia acuan XAU/USD naik 0,04 persen dengan berada pada level USD2.364 per ons pada pembukaan perdagangan Rabu, 10 Juli 2024. Emas dunia sudah naik sebesar 24 persen salam setahun.
 

baca juga:

Harga Emas Dunia Naik 0,20%


Menurut analisis dari Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer, menyebutkan dengan menggunakan dua metode utama, yaitu analisis trendline dan analisis candlestick, mengidentifikasi garis tren menunjukkan adanya potensi penurunan jangka pendek.

Sedangkan analisis candlestick memperkuat prediksinya dengan menunjukkan pola-pola yang mengisyaratkan adanya tekanan jual dalam waktu dekat.

Namun, Fischer juga menggarisbawahi setelah penurunan ini, harga emas akan cenderung mengalami kenaikan yang cukup tinggi.

"Ini adalah peluang yang masih bisa dimanfaatkan oleh investor yang cermat," tegas dia.

Meskipun ada sedikit penurunan, harga emas batangan masih berada di dekat level tertinggi satu bulan dan berada di titik puncak untuk kembali menembus di atas USD2.400 per ons. Keyakinan meningkat bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunga pada bulan September mendatang.

Daya penarik emas dunia

Laju emas dunia mendapatkan keuntungan dari taruhan penurunan suku bunga. Sepanjang minggu lalu, emas mengalami kenaikan tajam, menembus level rendah USD2.300 per ons.

Kenaikan ini didorong oleh sejumlah data lemah di pasar tenaga kerja yang menimbulkan lebih banyak optimisme atas penurunan suku bunga. Data penggajian non-pertanian yang lemah pada hari Jumat merupakan pendorong utama kenaikan emas.

Logam mulia ini mendapatkan keuntungan dari suku bunga yang lebih rendah, yang diperkirakan akan membebaskan lebih banyak likuiditas dan juga mengurangi daya tarik dolar dan Treasury.

Sementara itu, alat CME Fedwatch menunjukkan para trader memperkirakan lebih dari 72 persen kemungkinan The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin di bulan September, naik dari 59 persen yang terlihat pada minggu lalu.

Fokus minggu ini adalah pada lebih banyak isyarat tentang ekonomi AS dan kebijakan moneter. Powell akan memberikan kesaksian selama dua hari di depan Senat dan DPR, yang berpotensi memberikan lebih banyak penjelasan tentang rencana Fed untuk suku bunga. Indeks harga konsumen dan data inflasi juga akan dirilis minggu ini dan kemungkinan akan memengaruhi pandangan bank sentral mengenai suku bunga.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arif Wicaksono)