Trump Tetapkan Syarat Perbaikan Defisit Dagang dalam Kesepakatan dengan Tiongkok

Presiden AS Donald Trump. (Anadolu Agency)

Trump Tetapkan Syarat Perbaikan Defisit Dagang dalam Kesepakatan dengan Tiongkok

Willy Haryono • 7 April 2025 16:57

Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan bahwa dirinya tidak akan menyetujui kesepakatan perdagangan dengan Tiongkok kecuali jika defisit perdagangan antara kedua negara diselesaikan. 

Berbicara kepada wartawan di pesawat Air Force One, Trump menyatakan bahwa defisit perdagangan AS dengan Tiongkok mencapai lebih dari $1 triliun.

"Kami memiliki defisit perdagangan sebesar $1 triliun dengan Tiongkok. Ratusan miliar dolar setiap tahun hilang ke Tiongkok, dan kecuali kami menyelesaikan masalah itu, saya tidak akan membuat kesepakatan," ujar Trump.

"Saya bersedia membuat kesepakatan dengan Tiongkok, tetapi mereka harus menyelesaikan surplus ini. Kami memiliki masalah defisit yang luar biasa dengan Tiongkok. Saya ingin itu diselesaikan."

Melansir dari Mehr News, Senin, 7 April 2025, Trump juga menyoroti bahwa, berkat tarif yang diterapkan, AS telah mendapatkan komitmen investasi sebesar $7 triliun dalam pembangunan pabrik otomotif, perusahaan chip, dan jenis bisnis lainnya. 

"Kami memiliki $7 triliun investasi yang telah berkomitmen untuk membangun pabrik otomotif, perusahaan chip, dan jenis bisnis lainnya, pada tingkat yang belum pernah kita lihat sebelumnya," tambahnya.

Mengenai defisit perdagangan, Trump menyatakan bahwa banyak pemimpin di Eropa dan Asia yang ingin membuat kesepakatan, tetapi selama masih ada defisit, dia tidak akan melakukannya. 

"Defisit adalah kerugian," katanya. "Kami akan memiliki surplus, atau paling buruk, akan mencapai titik impas. Tetapi Tiongkok akan menjadi yang terburuk dalam kelompok ini karena defisitnya begitu besar, dan itu tidak berkelanjutan."

Prediksi Dampak Tarif terhadap Ekonomi AS

Trump meyakini kebijakan tarif akan membawa dampak signifikan bagi ekonomi AS. Ia memperkirakan bahwa pada tahun depan, tarif akan menghasilkan tambahan pemasukan sebesar 1 triliun dolar. Selain itu, kebijakan ini diyakini akan mendorong relokasi perusahaan ke berbagai wilayah AS, seperti Carolina Utara, Detroit, dan Illinois.

"Saya tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi pada pasar. Namun, saya dapat mengatakan bahwa negara kita telah menjadi jauh lebih kuat, dan pada akhirnya, AS akan menjadi negara paling dominan secara ekonomi di dunia, sebagaimana seharusnya," ujarnya.

Pernyataan Trump di Media Sosial

Trump juga mengungkapkan pandangannya melalui Truth Social pada Minggu malam. Dalam unggahannya, ia menekankan pentingnya tarif dalam menyeimbangkan neraca perdagangan AS.

"Kita memiliki defisit keuangan yang besar dengan Tiongkok, Uni Eropa, dan banyak negara lainnya. Satu-satunya cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan tarif, yang kini membawa puluhan miliar dolar masuk ke AS," tulis Trump.

"Tarif-tarif ini sudah diterapkan dan hasilnya luar biasa. Selama kepemimpinan ‘Sleepy Joe’ Biden, surplus mereka justru semakin besar. Kita akan membalikkan keadaan ini dengan cepat!"

Peningkatan Tarif terhadap Tiongkok

Sebagai bagian dari kebijakan perdagangan barunya, Trump menerapkan tarif dasar sebesar 10% untuk semua barang impor ke AS. Namun, beberapa negara, termasuk Tiongkok, menghadapi tarif yang lebih tinggi.

Tiongkok sebelumnya telah dikenakan tarif sebesar 20% awal tahun ini, dan kini menghadapi tambahan tarif sebesar 34% di samping tarif dasar 10% yang berlaku untuk semua negara. (Muhammad Reyhansyah)

Baca juga:  Balas Tarif Trump, Tiongkok Terapkan 34% Tarif untuk Barang AS

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)