M Sholahadhin Azhar • 20 August 2025 22:14
Jakarta: Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral M Wafid, menganalisis gempa magnitudo 4,9 di Kabupaten Bekasi. Merujuk pada The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, pusat gempa bumi berada pada koordinat 6,451° LS – 107,246° BT, dengan magnitudo M4,9 pada kedalaman 35 km.
Mengutip data GeoForschungsZentrum (GFZ) di Jerman, pusat gempa bumi berada pada koordinat 6,68° LS – 107,02° BT, dengan magnitudo M4,9 pada kedalaman 10 km.
"Lokasi pusat gempa bumi berada di darat, dengan morfologi wilayah terdekat didominasi oleh dataran, berombak, bergelombang, hingga pegunungan," kata M Wafid, dalam keterangan tertulis, Rabu, 20 Agustus 2025.
Dia mengatkaan Litologi penyusun wilayah ini terdiri atas batuan sedimen berumur Tersier, batuan gunungapi berumur Kuarter, serta endapan aluvium berumur Resen. Batuan yang telah mengalami pelapukan dan/atau sedimen permukaan berpotensi memperkuat guncangan gempa bumi.
"Secara umum, kekerasan batuan permukaan dipengaruhi oleh umur dan jenis batuan. Batuan yang berumur lebih muda atau yang telah mengalami pelapukan mempunyai kekerasan lebih rendah begitu juga sebaliknya," kata M Wafid.
Berdasarkan data tapak lokal (Vs30), wilayah terdekat dengan pusat gempa bumi diklasifikasikan ke dalam kelas tanah C (Tanah Sangat Padat dan Batuan Lunak), kelas tanah D (Tanah Sedang), dan kelas tanah E (Tanah Lunak).
Keberadaan kelas tanah yang lebih lunak ini berarti bahwa potensi guncangan gempa bumi di area tersebut bisa terasa lebih intens Analisis parameter sumber gempa bumi menunjukkan bahwa gempa ini diakibatkan oleh sesar naik pada zona Sesar Baribis.
"Hingga laporan ini dibuat tidak ada informasi terkait kerusakan bangunan dan korban jiwa akibat kejadian gempa bumi ini," tegas M Wafid.
Menurut dia, guncangan gempa bumi ini dirasakan dengan intensitas III-IV MMI (Modified Mercalli Intensity) di Bekasi, dan III MMI di Purwakarta, Jakarta, Depok, Cikarang, dan Bandung. Daerah ini terletak pada Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi Menengah. Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami karena lokasi gempa bumi berpusat di darat.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.
Masyarakat diharapkan melakukan pemeriksaan mandiri terkait kondisi bangunan setelah terjadi gempa bumi.
"Masyarakat diimbau mengamati dan mematuhi rambu evakuasi dan menjauhi daerah tebing yang berpotensi terjadi gerakan tanah, terutama saat terjadi hujan," kata M Wafid.
Menurut dia, gempa bumi ini diperkirakan tidak diikuti oleh bahaya ikutan, seperti retakan tanah, penurunan lahan, likuefaksi dan longsoran. Sehingga, masyarakat tidak perlu khawatir.
"Bangunan di daerah rawan gempa bumi diharapkan dapat mengikuti kaidah bangunan tahan gempa, guna menghindari risiko kerusakan, serta dilengkapi dengan jalur evakuasi," kata M Wafid.