Pemerintahan Trump Tampak Ingin Menarik Rencana Mengejutkan di Gaza

Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt. Foto: Anadolu

Pemerintahan Trump Tampak Ingin Menarik Rencana Mengejutkan di Gaza

Fajar Nugraha • 6 February 2025 05:59

Washington: Gedung Putih tampaknya menarik kembali beberapa bagian dari rencana mengejutkan dari Presiden Donald Trump untuk memindahkan warga Palestina dari Gaza dan memulai pengambilalihan wilayah yang hancur itu oleh Amerika Serikat (AS).

Sehari setelah Trump mengatakan "AS akan mengambil alih" dan "memiliki" Gaza dan bahwa warga Palestina akan "pergi ke negara lain", pemerintahan tersebut berusaha untuk mengecilkan ekspektasi untuk menguasai Gaza.

Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan, Presiden Trump ingin warga Palestina hanya "direlokasi sementara" dari Gaza alih-alih dimukimkan kembali secara permanen di negara-negara mayoritas Arab seperti Mesir.

Ia juga mengatakan, pembangunan kembali Gaza tidak akan dibiayai oleh Amerika Serikat dan bahwa pasukan AS kemungkinan tidak akan dikirim.

"Telah dijelaskan dengan sangat jelas kepada presiden bahwa Amerika Serikat perlu terlibat dalam upaya pembangunan kembali ini untuk memastikan stabilitas di kawasan itu bagi semua orang," kata Leavitt, seperti dikutip Anadolu, Kamis 6 Februari 2025.

“Namun, itu tidak berarti (pengerahan) pasukan darat di Gaza. Itu tidak berarti pembayar pajak Amerika akan mendanai upaya ini,” tegas Leavitt.

Leavitt kemudian menambahkan bahwa Trump telah "sangat jelas" bahwa "ia mengharapkan mitra AS di kawasan itu, khususnya Mesir dan Yordania, untuk menerima pengungsi Palestina, untuk sementara. Sehingga Gaza dapat dibangun kembali dan warga pulang ke rumah mereka."

"Itu adalah lokasi pembongkaran sekarang. Itu bukan tempat yang layak huni bagi manusia mana pun," kata Leavitt.

Ketika ditanya apakah pengerahan pasukan AS ke Gaza dikesampingkan, Leavitt mengatakan: "Presiden belum berkomitmen untuk itu."

Menteri Luar Negeri Marco Rubio menggemakan pesan yang direvisi, mengatakan gagasan Trump "tidak dimaksudkan sebagai permusuhan. Itu dimaksudkan sebagai, menurut saya, langkah yang sangat murah hati - tawaran untuk membangun kembali dan bertanggung jawab atas pembangunan kembali".

“Trump ingin mendukung pembangunan kembali rumah dan bisnis dan hal-hal semacam ini sehingga orang-orang dapat kembali tinggal,” kata Rubio kepada wartawan saat berkunjung ke Guatemala.

Pengumuman mengejutkan Trump pada Selasa memicu penolakan keras dari para pemimpin dan pemerintah Palestina di kawasan tersebut dan di Eropa.

Hal ini terjadi dalam konteks negosiasi yang dimediasi antara Israel dan kelompok militan Hamas untuk mencapai "tahap kedua" dari kesepakatan gencatan senjata yang akan mengakhiri perang yang menghancurkan di Gaza secara permanen.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)