Koki MBG Bangga Bisa Masak untuk Anak Sekolah

Jakarta: Koki dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bojong Koneng Junaedi mengaku bangga bisa memasak untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sebab, hidangannya dinikmati oleh para siswa yang sedang menimba ilmu.

"Saya senang mendapat kesempatan bekerja di sini. Apalagi tujuannya mendistribusikan (makanan bergizi) untuk anak-anak sekolah," kata Junaedi melalui keterangan tertulis, Jumat, 3 Oktober 2025.

Junaedi masih menilai program MBG masih layak untuk dilanjutkan meski ada sejumlah permasalahan. Sebab, lanjutnya, program itu ditujukan agar para siswa bisa belajar tanpa harus kelaparan karena belum makan.

Baca juga: 63 SPPG di Kabupaten Tangerang Belum Punya Sertifikat Higienis

"Program MBG ini sangat membantu, terutama bagi orang yang benar-benar kurang mampu. Apalagi untuk anak yang tak sempat sarapan di rumah," ucap Junaedi.

Ilustrasi MBG. Foto: MI.

Junaedi juga mengaku senang bisa mengeksplorasi menu untuk memenuhi asupan gizi siswa tiap harinya. Dia memastikan tempatnya bekerja menomorsatukan kebersihan untuk makanan anak.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa pemerintah akan memberlakukan standar sertifikasi yang ketat bagi seluruh dapur program MBG atau SPPG. Langkah ini diambil sebagai respons atas maraknya kasus keracunan yang menimpa para siswa di berbagai daerah.

Dalam konferensi pers terkait penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan MBG, Menkes Budi memaparkan bahwa setiap SPPG kini diwajibkan untuk memenuhi tiga standar sertifikasi utama sebelum dapat beroperasi. Sertifikasi tersebut meliputi Sertifikat Laik Higien Sanitasi (SLHS) dari Kementerian Kesehatan, sertifikasi Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) yang berfokus pada keamanan proses pengolahan makanan, serta sertifikasi Halal.