Mentan Sebut Hilirisasi Kelapa Bisa Hasilkan Rp1.200 Triliun

Ilustrasi, pohon kelapa. Foto: dok SMPN 2 Tanjung Pandan.

Mentan Sebut Hilirisasi Kelapa Bisa Hasilkan Rp1.200 Triliun

Naufal Zuhdi • 10 October 2025 10:26

Jakarta: Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan bakal mempercepat hilirisasi di sektor pertanian, terutama pada komoditas unggulan seperti kelapa, kakao, mente, dan lada. Program itu disebut menjadi kunci untuk mendorong nilai tambah produk dalam negeri sekaligus memperluas lapangan kerja di daerah.
 
Menurut Amran, potensi ekonomi dari hilirisasi kelapa sangat besar. Produksi kelapa nasional tahun ini diperkirakan mencapai 33 juta ton, naik dari 29 juta ton pada tahun sebelumnya.
 
Dari volume itu, Indonesia mengekspor sekitar 2,8 juta ton dengan nilai mencapai Rp24 triliun. Namun, Amran menilai nilai ekspor tersebut bisa meningkat berlipat-lipat jika produk tidak dijual dalam bentuk mentah. Pengolahan kelapa menjadi produk turunan seperti coconut milk atau virgin coconut oil (VCO) mampu meningkatkan nilai produk hingga 100 kali lipat.
 
"Kalau 100 kali lipat, kita hitungan rata-rata saja, itu bisa menghasilkan Rp2.400 triliun. Katakanlah separuh saja, kali 50, itu menghasilkan Rp1.200 triliun. Itu baru kelapa," ujar Amran dalam konferensi pers di Kantor Presiden seusai rapat terbatas dengan Kepala Negara, Jakarta, dikutip Jumat, 10 Oktober 2025.
 

Baca juga: Soal 29 Ribu Ton Beras Bulog Turun Mutu, Mentan: Hanya 0,071 Persen dari Total Cadangan
 

Siapkan langkah hilirisasi gambir

 
Selain kelapa, pemerintah juga menyiapkan langkah hilirisasi untuk komoditas lain seperti gambir, yang selama ini sebagian besar diekspor mentah. Indonesia diketahui menyuplai sekitar 80 persen kebutuhan gambir dunia.
 
Amran menyebut, bahan alami itu bisa diolah menjadi berbagai produk bernilai tinggi, mulai dari tinta pemilu hingga bahan kosmetik. "Mimpi kita adalah seluruh bahan baku yang kita ekspor ke seluruh dunia, termasuk CPO, kita hilirisasi," kata Amran.
 
Menurut dia, komoditas seperti tandan buah segar (TBS) juga akan diproses menjadi biofuel, minyak goreng, hingga margarin agar nilai tambahnya tetap berada di dalam negeri. Program hilirisasi itu diharapkan tidak hanya mengerek nilai ekspor, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan menekan kemiskinan.
 
"Kalau ini kita lakukan terus-menerus, membuka lapangan kerja, menekan kemiskinan, kemudian meningkatkan kesejahteraan, kemudian mengurangi pengangguran," tegas Amran.


(Mentan Andi Amran Sulaiman. Foto: Metrotvnews.com/Kautsar)
 

Rogoh anggaran nyaris Rp10 triliun

 
Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini juga tengah menggelontorkan anggaran sebesar Rp9,95 triliun untuk memperkuat subsektor perkebunan dan hortikultura. Dana tersebut digunakan untuk pengadaan benih dan bibit gratis bagi petani di seluruh Indonesia.
 
"Kita akan berikan benih, bibit, pada seluruh petani Indonesia, kakao, kopi, kelapa dalam, mente, pala, itu kurang lebih 800 ribu hektare seluruh Indonesia, dan itu gratis," ungkap Amran.
 
Ia memperkirakan program tersebut dapat membuka lapangan kerja bagi sekitar 1,6 juta orang dalam dua tahun ke depan. Amran optimistis sektor pertanian Indonesia dapat menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi sekaligus menjamin ketahanan pangan nasional.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)