Ilustrasi. Foto: dok Istimewa.
Husen Miftahudin • 9 October 2025 15:30
Jakarta: Pemerintah menyatakan akan memaksimalkan pemanfaatan industri makanan dan minuman halal sebagai upaya menjadikan Indonesia sebagai raja ekonomi syariah dunia. Selain itu, Indonesia juga masih memiliki ruang besar untuk memperkuat sektor keuangan syariah serta media dan rekreasi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, dalam memperkuat kemandirian dan pertumbuhan ekonomi inklusif, pemerintah melakukan beberapa strategi komprehensif untuk mengembangkan ekosistem keuangan syariah dan industri halal.
Pertama, jelas dia, memperluas akses pembiayaan syariah melalui skema inovatif seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah dan Bullion Bank. Penyaluran KUR Syariah selama 10 tahun terakhir (2015-2025) telah mencapai Rp75 triliun untuk 1,3 juta debitur dan realisasi Bank Bullion sejak peluncurannya pada Februari 2025 sudah mencapai total 45 ton emas yang dapat diintegrasikan dengan instrumen sosial seperti wakaf produktif.
"Potensi industri emas yang diproduksi oleh tambang kita itu satu tahun bisa memproduksi hampir 110 ton emas, sehingga tentu ini bisa menjadi underlying untuk ekonomi syariah, dan menjadi penting untuk disimpan oleh pesantren," tegas Airlangga dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 9 Oktober 2025.
"Kalau pesantren menyimpan atau menabung emas, maka tentu mau ada gonjang-ganjing ekonomi global, yang nilainya selalu tinggi, recession proof, dan turbulent proof adalah emas. Hal ini yang perlu terus kita dorong," sambung dia.
Baca juga: Wujudkan Mimpi Jadi Raja Ekonomi Syariah Dunia, RI Manfaatkan Industri Makanan Halal |