Polda Jabar Dirikan Posko Antem Mortem di RSUD Pamengpeuk

Korban ledakan amunisi di tempat pemusnahan Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut pada Senin, 12 Mei 2025. Dokumentasi/ Polda Jabar

Polda Jabar Dirikan Posko Antem Mortem di RSUD Pamengpeuk

Whisnu Mardiansyah • 13 May 2025 09:15

Garut: Hingga Selasa dini hari autopsi dan identifikasi para korban ledakan pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Kabupaten Garut masih terus dilakukan oleh Tim DVI Polda Jawa Barat. Polda Jabar membuka posko antem mortem di RSUD Pamengpeuk Kabupaten Garut

Posko antem mortem untuk mencocokan dan memastikan indentitas para korban dengan data-data dari keluarga. Hingga Selasa dini hari, keluarga korban terus berdatangan untuk mencocokan data dan ciri-ciri korban. 

Fendi merupakan salah seorang keluarga korban mengatakan dirinya kehilangan mertua yang menjadi  salah satu korban dalam ledakan. Selain diminta membawa dokumen berupa kartu keluarga, adik iparnya juga sudah diminta sampel DNA untuk mencocokan identitas mertuanya.
 

Baca: Dedi Mulyadi Ajak Warga Jabar Doakan Korban Ledakan Amunisi

"Mertua saya ikut bekerja bersama TNI sebagai tukang gali yang sempat berpamitan bekerja pada pagi harinya," kata Fendi di RSUD Pamengpeuk, Kabupaten Garut, Selasa, 13 Mei 2025.

Terdapat 13 korban dibawa ke Rumah Sakit Pameungpeuk akibat ledakan amunisi di Kecataman Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat. 13 korban tersebut pun dalam kondisi meninggal saat tiba di RS Pameungpeuk.

Kasi SIMRS dan Rekam Medis RS Pameungpeuk Garut, Yani Sryani Dahyani, mengatakan 13 korban meninggal tersebut yaitu 4 orang anggota TNI AD dan 9 orang warga sipil. Saat ini pihak rumah sakit masih menangani korban tersebut.

"Ada 13 korban, 4 anggota dan 9 warga sipi. Ada (anggota tubuh) yang masih utuh, ada yang tidak berbentuk. Semua meninggal dunia," kata Yani saat dihubungi, Senin, 12 Mei 2025. (Sabago Viesaasa)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)