Dedi Mulyadi Ajak Warga Jabar Doakan Korban Ledakan Amunisi

Korban ledakan amunisi di tempat pemusnahan Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut pada Senin, 12 Mei 2025. Dokumentasi/ Polda Jabar

Dedi Mulyadi Ajak Warga Jabar Doakan Korban Ledakan Amunisi

Roni Kurniawan • 12 May 2025 17:07

Bandung: Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengajak seluruh warga mendoakan korban ledakan amunisi di tempat pemusnahan Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut pada Senin, 12 Mei 2025. Terdapat 13 koban meninggal dalam peristiwa tersebut.

Dedi mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat turut berduka atas meninggalnya 13 korban ledakan amunisi yaitu 4 anggota TNI AD dan 9 warga sipil.

"Kami Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya 4 anggota TNI dan 9 warga sipil falam musibah kecelakaan pemusnahan amunisi tak terpakai di tempat pemusnahannya Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut," kata Dedi melalui akun Tiktok pribadinya.
 

Baca: 13 Korban Meninggal Ledakan Amunisi Dibawa ke RS Pameungpeuk Garut

Dedi pun mendoakan para korban agar bisa diterima disisi Allah SWT atas terjadinya musibah tersebut. Dedi pun mengajak warga Jabar untuk turut mendoakan korban serta keluarga agar diberi ketabahan.

"Semoga almarhum diterima seluruh keimanannya, mendapat ampunan seluruh dosanya yang telah dilakukannya dan mendapat tempat yang mulia di sisi Allah SWT, dan semoga keIslamannya diterima oleh Allah SWT. Dan untuk keluarganya semoga diberikan ketabahan atas musibah yang terjadi, dan semoga kita semua diberikan kelapangan hati untuk bersama-sama menyampaikan doa terhadap saudara-saudara kita yang meninggal atas musibah tersebut," jelas Dedi.

Sebelumnya telah terjadi ledakan di Kecataman Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang diduga menyebabkan sejumlah orang meninggal dunia. Hingga kini belum diketahui jumlah orang meninggal yang menjadi korban akibat ledakan tersebut.

Menurut informasi yang dihimpun, ledakan tersebut jadi saat dilakukanmya pemusnahan amunisi tidak layak pakai oleh TNI AD. Namun, hingga kini belum diketahui dengan jelas mengenai kronologi peristiwa tersebut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)