Anggota DPR TB Hasanuddin. (Foto: Rommy)
Fachri Audhia Hafiez • 12 May 2025 20:15
Jakarta: Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin menilai ledakan dalam kegiatan pemusnahan amunisi tidak layak di Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, akibat kesalahan prediksi petugas. Sehingga, ada amunisi yang menyusul meledak.
"Ini akibat dari kesalahan prediksi petugas. Dikiranya satu ledakan cukup, ternyata ada amunisi yang meledak belakangan dan menimbulkan korban," kata Hasanuddin melalui keterangan tertulis, Senin, 12 Mei 2025.
Dia menjelaskan ledakan pertama sebenarnya dirancang untuk menghancurkan seluruh amunisi, dan petugas meyakini semua telah hancur. Lantaran sifat amunisi kedaluwarsa yang tidak sepenuhnya bisa diprediksi, terjadi ledakan susulan yang menyebabkan korban jiwa.
Hasanuddin menjelaskan amunisi yang diledakkan adalah amunisi kedaluwarsa. Secara teknis, lanjut dia, amunisi tersebut sudah tidak stabil.
"Amunisi kedaluwarsa tidak semuanya akan meledak serentak ketika diledakkan. Ada yang meledak langsung, tapi ada juga yang meledak belakangan karena sifatnya yang tidak lagi normal," ucap Hasanuddin.
Baca Juga:
Pemusnahan Amunisi Timbulkan Korban Jiwa, TNI Klaim Kegiatan Sudah Sesuai Prosedur |