Hampir Seluruh Operasional Dipegang Orang Indonesia, Grab: 'Bulenya' Cuma Satu!

Ilustrasi, mitra pengemudi ojek online (ojol) Grab. Foto: Istimewa.

Hampir Seluruh Operasional Dipegang Orang Indonesia, Grab: 'Bulenya' Cuma Satu!

Husen Miftahudin • 15 May 2025 14:37

Jakarta: Grab Indonesia memastikan operasional Grab di Indonesia hampir seluruhnya dijalankan oleh tenaga kerja lokal, meski Grab Indonesia merupakan anak perusahaan Grab Group, perusahaan teknologi yang berbasis di Singapura.

Di Indonesia, Grab dimiliki oleh PT Grab Teknologi Indonesia yang beroperasi sebagai Penanaman Modal Asing (PMA), yaitu bentuk investasi yang diatur dan diizinkan oleh Pemerintah Indonesia melalui peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PMA adalah struktur hukum yang biasa digunakan oleh perusahaan-perusahaan global yang berinvestasi di Indonesia dan telah menjadi pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional untuk mendorong pertumbuhan bisnis berskala besar, mempercepat adopsi teknologi, dan mendukung inovasi lintas sektor.

"Meski secara hukum Grab adalah PMA, yang seringkali luput dari diskusi publik adalah kenyataan Grab Indonesia hampir sepenuhnya dijalankan oleh talenta lokal," ucap Chief of Public Affairs Grab Indonesia Tirza Munusamy, dikutip dari pernyataan tertulis, Kamis, 15 Mei 2025.

Hingga hari ini, jelas dia, sebanyak 99 persen dari seluruh karyawan Grab Indonesia adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang berdomisili dan bekerja penuh di Indonesia. "Hanya satu orang manajemen Grab di Indonesia adalah Warga Negara Asing (WNA), sisanya adalah WNI," tegas Tirza lagi.

Hal ini, lanjutnya, mencerminkan komitmen Grab dalam memberdayakan dan mempercayakan peran kepemimpinan kepada putra-putri bangsa, baik dalam sisi operasional, strategi, maupun pengambilan keputusan bisnis. "Kami bangga Grab Indonesia adalah karya kolektif dari orang Indonesia untuk Indonesia," tutur dia.
 

Baca juga: Grab Bantah Merger dengan GOTO
 

Skema PMA dorong talenta lokal berkembang


Tirza menjelaskan, model PMA bukanlah hal yang eksklusif bagi Grab. Skema ini juga digunakan secara luas oleh pelaku industri lainnya, baik di sektor ride-hailing (sesama pelaku industri), e-commerce, fintech, logistik, hingga sektor manufaktur dan energi terbarukan.

Perusahaan-perusahaan teknologi besar yang telah tumbuh menjadi unicorn atau decacorn juga mendapatkan pendanaan dari investor asing melalui struktur PMA. Melalui PMA, investasi asing dapat mengalir ke dalam negeri untuk membiayai riset dan pengembangan, memperluas infrastruktur, menciptakan jutaan lapangan kerja, dan memperkuat kapasitas nasional.

"Skema ini juga membuka peluang bagi talenta lokal untuk berkembang dan berkontribusi dalam ekosistem global, sekaligus menjadi jalur penting dalam transfer pengetahuan dan teknologi yang berdampak jangka panjang bagi perekonomian Indonesia," terang dia.

Grab meyakini kerja sama antara modal global dan kekuatan talenta lokal adalah kunci dalam membangun ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan. Status PMA tidak mengurangi komitmen dan kontribusi kami terhadap kemajuan Indonesia.

"Sebaliknya, melalui PMA, kami dapat memperluas investasi, menciptakan lapangan kerja, dan mempercepat adopsi teknologi di seluruh negeri," papar Tirza.


(Ilustrasi Grab. Foto: blog.pintu.co.id)
 

Jadi mitra pertumbuhan ekonomi lokal


Tirza menyampaikan, Grab hadir dan tumbuh di Indonesia dengan komitmen jangka panjang untuk menjadi mitra pertumbuhan ekonomi lokal. Melalui kemitraan strategis dengan pelaku UMKM, pengemudi, pemilik warung, hingga mitra logistik, Grab telah membuka akses terhadap peluang ekonomi yang sebelumnya sulit dijangkau oleh banyak orang.

Lebih dari sekadar layanan aplikasi, Grab juga berupaya membangun ekosistem yang memungkinkan masyarakat dari berbagai latar belakang untuk memperoleh penghasilan secara mandiri dan berkelanjutan.

"Grab percaya penguatan ekosistem digital melalui kolaborasi dan inovasi tetap menjadi kunci pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Grab akan terus melangkah bersama Indonesia, menggerakkan ekonomi rakyat, memperkuat UMKM, dan membuka lebih banyak peluang untuk semua," kata Tirza.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)