Rusia, Ukraina Sepakati Pertukaran Tahanan dan Jenazah Akibat Perang

Pertemuan Rusia dan Ukraina di Turki. Foto: Anadolu

Rusia, Ukraina Sepakati Pertukaran Tahanan dan Jenazah Akibat Perang

Fajar Nugraha • 3 June 2025 07:35

Istanbul: Ukraina dan Rusia telah mencapai kesepakatan besar di Istanbul untuk melakukan pertukaran tahanan dan jenazah terbesar sejak perang dimulai pada Februari 2022. Pejabat dari kedua belah pihak mengonfirmasi setelah perundingan damai yang diselenggarakan oleh Turki.

“Kami sepakat untuk melakukan pertukaran ‘semua untuk semua’ tahanan perang yang terluka parah dan sakit parah. Kategori kedua adalah tentara muda berusia 18 hingga 25 tahun,” kata Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov dalam konferensi pers, seperti dikutip Anadolu, Selasa 3 Mei 2025.

“Kami juga sepakat untuk mengembalikan 6.000-untuk-6.000 jenazah tentara yang tewas,” tambah Umerov.

Umerov menekankan bahwa meskipun kesepakatan tersebut berfokus pada kategori tertentu daripada jumlah yang pasti, aspek kemanusiaannya jelas. Dia turut menegaskan kembali tuntutan Kyiv yang lebih luas, dengan mengatakan: “Kami mendesak pembebasan semua tahanan dan pengembalian semua tawanan dan anak-anak kami yang diculik.”

Sementara Vladimir Medinsky, kepala delegasi Rusia, juga mengonfirmasi kesepakatan tersebut.

Berbicara dalam jumpa pers di Istanbul, ia mengatakan Moskow dan Kyiv menyetujui pertukaran tahanan perang terbesar yang pernah ada -- format semua untuk semua yang mencakup tentara muda dan yang terluka parah berusia antara 18 dan 25 tahun.

"Kami telah menyetujui pertukaran tahanan berskala terbesar berdasarkan rumus berikut -- pertama, semua tentara yang terluka parah dan sakit parah akan dipertukarkan berdasarkan prinsip 'semua untuk semua'. Kedua, tentara muda berusia hingga 25 tahun juga akan dipertukarkan dengan rumus 'semua untuk semua' yang sama,” kata Medinsky.

Jumlah keseluruhan orang untuk pertukaran tersebut akan sedikitnya 1.000 orang dari masing-masing pihak, Medinsky menambahkan, seraya mencatat jumlah tersebut mungkin lebih besar karena angka-angka tersebut saat ini sedang diverifikasi.

Ia menambahkan bahwa Moskow akan mengembalikan jenazah 6.000 tentara Ukraina.

Medinsky juga menginformasikan bahwa Rusia mengusulkan Ukraina untuk mendeklarasikan gencatan senjata selama dua hingga tiga hari di beberapa bagian garis depan untuk mengumpulkan jenazah tentara yang gugur.

"Kami mengusulkan gencatan senjata selama dua hingga tiga hari di beberapa bagian garis depan tertentu. Ini akan memungkinkan para komandan untuk mengambil jenazah tentara mereka yang gugur," kata Medinsky.

Kesepakatan tersebut dirampungkan selama putaran kedua pembicaraan di Istana Ciragan, Istanbul, di mana upaya mediasi Turki mempertemukan kedua belah pihak sekali lagi.

Ankara telah menjadi tuan rumah pertemuan diplomatik penting sejak minggu-minggu awal perang, termasuk pertemuan penting di Antalya dan Kantor Kepresidenan Dolmabahce di Istanbul.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)