Amir Amiry (kiri) bersama delegasi AS dan Qatar usai dibebaskan Taliban. (Qatari Diplomat / BBC)
Willy Haryono • 29 September 2025 07:48
Washington: Seorang warga negara Amerika Serikat (AS) yang ditahan kelompok Taliban di Afghanistan selama sembilan bulan telah dibebaskan setelah melalui negosiasi yang dipimpin mediator Qatar, menurut keterangan sejumlah pejabat terkait.
Pria yang diidentifikasi sebagai Amir Amiry menjadi warga AS kelima yang dibebaskan dari penahanan di Afghanistan tahun ini. Ia dilaporkan dalam perjalanan kembali ke Amerika Serikat pada Minggu kemarin.
Melansir dari BBC, Senin, 29 September 2025, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menyampaikan terima kasih kepada Qatar atas “upaya diplomatik tanpa lelah” yang dinilai krusial dalam memastikan pembebasan Amiry.
Alasan penahanan Amiry belum diungkap, namun Rubio menyatakan bahwa Amiry telah “ditahan secara salah.”
Rubio menambahkan, masih ada warga AS lain yang tetap “ditahan secara tidak adil” di Afghanistan, dan pemerintahan (Presiden Donald) Trump tengah bekerja untuk memastikan pembebasan mereka.
Kementerian Luar Negeri Qatar menyatakan pihaknya memfasilitasi pembebasan Amiry, yang awalnya menuju Doha sebelum kembali ke AS. Negosiasi atas pembebasan Amiry dimulai sejak Maret, dimulai dengan mengatur pertemuan antara Amiry dan utusan sandera AS, Adam Boehler, menurut sumber CBS News. Terobosan dicapai akhir pekan ini, yang akhirnya memungkinkan Amiry dibebaskan.
Pembebasan ini menyusul pelepasan dua warga AS melalui pertukaran tahanan antara AS dan Taliban pada Januari. Salah satu tahanan, Ryan Corbett, diculik pada 2022 saat melakukan perjalanan kerja. Sebagai bagian dari kesepakatan, AS membebaskan Khan Mohammad, tokoh Taliban yang dipenjara seumur hidup di California atas kasus narkoba dan terorisme.
Dua warga AS lainnya dibebaskan pada Maret, termasuk George Glezmann, yang ditahan saat kunjungan wisata ke Afghanistan pada 2022. Sebelumnya, pasangan asal Inggris, Peter dan Barbie Reynolds, juga dibebaskan melalui mediasi Qatar setelah tinggal di Afghanistan hampir dua dekade.
Baca juga: Pasangan Lansia Inggris Dibebaskan Taliban usai Mediasi Qatar di Afghanistan