Kanselir Jerman Friedrich Merz. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 29 July 2025 18:40
Berlin: Kanselir Jerman Friedrich Merz pada Senin, 28 Juli 2025 mengumumkan bahwa negaranya akan segera meluncurkan pengiriman bantuan kemanusiaan lewat jalur udara ke Jalur Gaza, bekerja sama dengan Yordania. Langkah ini menjadi bagian dari upaya mendesak untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang terus memburuk di wilayah yang terkepung tersebut.
“Pengangkutan bantuan udara ini akan dimulai segera,” ujar Merz dalam konferensi pers di Berlin usai rapat Dewan Keamanan Nasional yang berlangsung selama dua jam.
Menurut Merz, Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius akan mengoordinasikan pengiriman bantuan ini secara erat dengan Prancis dan Inggris, yang juga menyatakan kesiapan mereka untuk bergabung dalam misi udara guna mengirim makanan dan perlengkapan kemanusiaan ke Gaza.
“Kami sadar bahwa ini hanya bantuan kecil bagi warga Gaza. Tapi setidaknya ini adalah kontribusi nyata yang dengan senang hati kami berikan,” ujar Merz.
Dikutip dari Anadolu, Selasa, 29 Juli 2025, Jerman menjadi negara besar Eropa terbaru yang memperluas keterlibatannya dalam upaya bantuan ke Gaza, di tengah kritik internasional yang meningkat atas kondisi memprihatinkan di wilayah tersebut akibat blokade dan pembatasan distribusi logistik.
Dalam pernyataan yang lebih tegas, Merz mengungkapkan bahwa pemerintah Jerman juga tengah mempertimbangkan untuk meningkatkan tekanan terhadap Israel atas krisis kemanusiaan yang semakin parah di Gaza.
Ia menekankan bahwa Berlin "mempertahankan hak" untuk mengambil langkah-langkah konkret jika Israel tidak menunjukkan perbaikan dalam membuka akses bantuan kemanusiaan.
“Kami belum mengambil keputusan, tapi kami sudah membahas sejumlah opsi,” ujar Merz. Ia menambahkan bahwa langkah selanjutnya akan menunggu hasil kunjungan Menteri Luar Negeri Johann Wadephul ke kawasan pada Kamis mendatang. Wadephul kemungkinan akan didampingi oleh Menlu dari Inggris dan Prancis.
Meski tidak merinci tindakan spesifik yang tengah dipertimbangkan, Merz mengatakan bahwa Jerman hanya bisa mengusulkan kebijakan melalui Komisi Eropa. Namun, di antara opsi yang sedang didiskusikan termasuk penghentian sementara ekspor senjata ke Israel serta penangguhan Perjanjian Asosiasi Uni Eropa dengan negara tersebut.
Keputusan terkait ekspor senjata hanya dapat dibuat oleh Dewan Keamanan Federal Jerman yang melakukan sidang secara tertutup. Dewan ini memiliki komposisi serupa dengan Dewan Keamanan Nasional yang dipimpin Merz.
(Muhammad Reyhansyah)