Petani di Rorotan Jakut Merugi usai 30 Hektare Sawah Terendam Banjir

Petani terpaksa memanen padi lebih awal karena sawahnya terendam banjir. (Metro TV/Yurike)

Petani di Rorotan Jakut Merugi usai 30 Hektare Sawah Terendam Banjir

Yurike • 23 January 2025 14:11

Jakarta: Petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. Hal ini terjadi lantaran para petani terpaksa memanen padi lebih awal karena sawahnya terendam banjir akibat hujan tinggi beberapa waktu lalu.

Selain hujan, lahan persawahan sekitar 30 hektare di wilayah Rorotan terendam banjir dari air pasang laut. Akibat kondisi cuaca ekstrem tersebut, membuat air sulit surut hingga membuat persawahan terendam selama satu bulan.

Salah satu petani, Ebon, mengatakan, bersama petani lainnya harus bersusah payah melewati banjir setinggi 80 sentimeter untuk memotong padi yang telah terendam.

"Iya susah motongnya susah, tangan, pegal karena memang kondisi airnya sudah se-dada. Jadi kita potong langsung padinya (panen) supaya biar kering saja biar motongnya enggak capek makanya kita pakai terpal ditarik dari tengah," kata Ebon, di lokasi, Kamis, 23 Januari 2025.
 

Baca juga: Jakarta Waspada Rob pada Akhir Januari

Anggota Kelompok Tani Gabungan Rorotan, Hakim, mengungkapkan akibat panen lebih awal membuat petani merugi. Menurutnya, banyak petani yang mendapat kualitas gabah tidak bagus karena telah terendam air.

"Situasi kita lagi banjir jadi padinya belum terlalu tua banget. Karena takut kerendam, cuacanya lagi hujan terus kita potong lebih awal. Jadi banjirnya itu sudah hampir sekitar 80 cm, kelihatan sampai leher padi," kata Hakim.

Hakim menjelaskan, dirinya yang juga memiliki sawah, telah mengalami kerugian sekitar Rp12 juta, untuk satu hektare. Biasanya, dalam satu hektare dapat menghasilkan 6 ton gabah, namun saat ini hanya dapat menghasilkan 4 ton gabah. Jika ditotal dengan luas persawahan yang terkena banjir yakni 30 hektare, kerugian para petani Rorotan mencapai ratusan juta rupiah.

"Harganya jadi turun, biasanya bagus sekitar di angka Rp670 ribu per kuintal untuk saat ini kondisi lagi tidak bagus jadi Rp600 ribu. Biasanya satu hektare rata-rata kalau dari hasil ada 6 ton. Kemungkinan dengan banjir ini rugi Rp12 juta, itu sawah sendiri ya," papar Hakim.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Meilikhah)