Trudeau Akan Bahas Kedaulatan Kanada dengan Raja Charles di Tengah Tekanan Trump

PM Kanada Justin Trudeau. (Anadolu Agency)

Trudeau Akan Bahas Kedaulatan Kanada dengan Raja Charles di Tengah Tekanan Trump

Willy Haryono • 3 March 2025 13:13

London: Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berencana berdiskusi dengan Raja Charles III dari Kerajaan Inggris mengenai upaya mempertahankan kedaulatan negaranya, menyusul pernyataan kontroversial Presiden Donald Trump yang berulang kali menyebut Kanada sebagai "negara bagian ke-51" Amerika Serikat. 

Dalam lawatannya ke London untuk menghadiri konferensi keamanan terkait Ukraina, Trudeau menegaskan bahwa kedaulatan dan independensi Kanada saat ini menjadi perhatian utama bagi rakyatnya.

Trudeau dijadwalkan bertemu dengan Raja Charles pada Senin 3 Maret 2025 untuk membahas isu-isu strategis bagi Kanada dan warga negaranya. 

"Saya dapat memastikan bahwa tidak ada hal yang lebih penting bagi rakyat Kanada saat ini selain mempertahankan kedaulatan dan independensi sebagai sebuah bangsa," ujar Trudeau dalam keterangannya di London, seperti dilansir dari Voice of America, Senin 3 Maret 2025.

Sebagai kepala negara Kanada, Raja Charles memiliki peran simbolis dalam sistem pemerintahan Kanada, meskipun keputusan politik tetap berada di tangan pemerintah yang dipimpin oleh perdana menteri. Namun, meningkatnya tekanan dari Trump telah memunculkan pertanyaan di kalangan masyarakat Kanada mengenai posisi Raja Charles dalam membela kedaulatan negara itu.

Sejak memenangkan pemilu November lalu, Trump semakin sering menyebut Kanada sebagai bagian dari Amerika Serikat. Bahkan, ia berulang kali meremehkan status Trudeau sebagai kepala pemerintahan dengan menyebutnya sebagai "gubernur," bukan perdana menteri. 

Selain pernyataan retorisnya, Trump juga mengambil langkah konkret dengan memberlakukan tarif baru terhadap Kanada, mitra dagang utama AS. Kebijakan ini dijadwalkan mulai berlaku Selasa, meskipun Trump mengindikasikan bahwa Kanada dapat menghindari tarif tersebut jika bersedia bergabung dengan AS. 

Trudeau sebelumnya telah memperingatkan bahwa pembahasan Trump mengenai aneksasi Kanada demi kepentingan sumber daya alam bukan sekadar wacana kosong. "Ini adalah sesuatu yang nyata," ujarnya bulan lalu.

Di tengah meningkatnya ketegangan, banyak warga Kanada mempertanyakan sikap Raja Charles terkait pernyataan Trump. Namun, sesuai tradisi, seorang raja dalam sistem monarki konstitusional hanya bertindak berdasarkan saran perdana menteri dalam urusan negara Persemakmuran. 

Sementara itu, Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, pekan lalu mengundang Trump untuk kunjungan kenegaraan kedua yang belum pernah terjadi sebelumnya. Momen ini diyakini dapat menjadi kesempatan bagi Raja Charles untuk mengangkat isu kedaulatan Kanada dalam pertemuan dengan Trump.

Selain membahas isu kedaulatan, Trudeau juga menegaskan kembali komitmen Kanada dalam mendukung Ukraina di tengah konflik yang masih berlangsung dengan Rusia. 

"Kami tetap teguh dalam dukungan kami terhadap Ukraina, baik dalam bentuk bantuan militer, kemanusiaan, maupun ekonomi," kata Trudeau dalam konferensi yang dihadirinya di London. 

Sebagai bagian dari upaya menekan Rusia, Trudeau mengumumkan sanksi baru yang ditujukan kepada individu dan entitas yang dianggap berkontribusi terhadap perang. Langkah ini menunjukkan bahwa selain berupaya menjaga kedaulatan dalam negerinya, Kanada juga tetap aktif dalam geopolitik global. (Muhammad Reyhansyah)

Baca juga:  Trudeau: Trump Serius Ingin Jadikan Kanada Negara Bagian ke-51 AS

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)