Pasukan Israel di Tepi Barat. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 21 October 2025 09:45
Nablus: Israel telah menyita lebih dari 70.000 meter persegi tanah di wilayah Nablus, di Tepi Barat yang diduduki.
The Colonization and Wall Resistance Commission atau Komisi Perlawanan Kolonisasi dan Tembok mengatakan pada Minggu 19 Oktober bahwa tentara Israel menyita 70 dunam, atau 147 meter persegi (satu dunam setara dengan 1.000 meter persegi) tanah di Kegubernuran Nablus di bawah "perintah penyitaan militer dan keamanan" yang dikeluarkan untuk beberapa desa di Nablus.
“Langkah ini bertujuan untuk membangun zona penyangga di sekitar permukiman Eli di wilayah tersebut,” kata komisi tersebut, seperti dikutip dari Anadolu, Selasa 21 Oktober 2025.
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa otoritas Israel menerbitkan perintah tersebut setelah berakhirnya masa keberatan, yang hanya berlangsung seminggu. Sebanyak 53 perintah penyitaan militer telah dikeluarkan oleh Israel untuk memperluas kendali atas Tepi Barat yang diduduki sejak awal 2025, ungkap komisi tersebut.
Komisi menyebutkan Israel telah membangun setidaknya 710 permukiman dan pos militer di Tepi Barat yang diduduki, rata-rata satu permukiman setiap 8 kilometer persegi, sejak 1967.
Komunitas internasional, termasuk PBB, menganggap permukiman Israel ilegal menurut hukum internasional. PBB telah berulang kali memperingatkan bahwa perluasan permukiman yang berkelanjutan mengancam kelangsungan solusi dua negara, sebuah kerangka kerja yang dipandang sebagai kunci untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel yang telah berlangsung puluhan tahun.
Dalam sebuah opini penasihat Juli lalu, Mahkamah Internasional menyatakan pendudukan Israel atas wilayah Palestina ilegal dan menyerukan evakuasi semua permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Sementara itu, tentara Israel terus melancarkan serangan militer di seluruh Tepi Barat selama akhir pekan. Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tim mereka telah membawa seorang pria berusia 37 tahun ke rumah sakit setelah terkena peluru tajam di pahanya di Ramallah.
Tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan mengenai kondisi medisnya. Otoritas setempat mengatakan bahwa lebih dari 1.051 warga Palestina telah tewas di Tepi Barat, sekitar 10.300 orang terluka, dan lebih dari 20.000 orang ditangkap, termasuk 1.600 anak-anak, sejak perang Gaza dimulai dua tahun lalu.