Ilustrasi. Medcom
Achmad Zulfikar Fazli • 20 October 2025 09:41
Jakarta: Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dan Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, menjadi bintang baru dalam kabinet pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Keduanya memiliki tingkat kesukaan dan kepuasan yang cukup tinggi di Kabinet Merah Putih.
Sekitar 88,4 persen publik mengaku suka dengan Purbaya, dan 87,2 persen publik mengaku suka kepada Amran. Tingkat kesukaan terhadap Purbaya dan Amran tersebut hampir berbanding lurus dengan tingkat kepuasan publik terhadap kinerjanya.
Sekitar 83,6 persen publik mengaku puas atas kinerja Amran dan 82,8 persen mengaku puas atas kinerja Purbaya. Data ini ditemukan berdasarkan survei yang dilakukan Riset Lingkaran Strategis.
"Untuk sementara, Pak Andi Amran Sulaiman dan Pak Purbaya Sadewa masuk dalam divisi I yang memperoleh tingkat kepuasan tertinggi atas kinerjanya,” kata Direktur Riset Lingkaran Strategis (RILIS) Arman Salam, Jakarta, Senin, 20 Oktober 2025.
Maksud dari divisi I ialah meraih angka kepuasan di atas 80 persen. Sedangkan, divisi II di bawah 80 persen, divisi III yang memiliki tingkat kepuasan di bawah 70 persen, dan divisi IV kepuasan di bawah 60 persen.
Sementara itu, ada enam menteri yang masuk dalam kategori divisi II. Mereka adalah Menteri Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dengan tingkat kepuasan 78,8 persen, Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono 72,4 persen, Menteri Agama Nasaruddin Umar 72,1 persen, Menteri Pertahanan Sjafrie Syamsoedin 70,6 persen, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi 70,2 persen, dan Agus Gumiwang Kartasasmita 70,1 persen.
Kemudian, menteri yang masuk kaegori divisi III, yaitu Menlu Sugiono 69,5 persen, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono 68,1 persen, dan Menko Bidang Hukum dan HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra 63,4 persen. Lalu, Menteri Pendidikan Tinggi dan IPTEK Brian Yuliarto 61,4 persen, Mendagri Tito Karnavian 61,3 persen, Menhub Dudy Purwagandhi 61,3 persen, Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan 61,2 persen, Menpora Erick Thohir 61,2 persen, dan Menkes Budi Gunadi Sadikin 60,2 persen.
Selanjutnya, Arman menyebutkan sejumlah menteri yang masuk kategori divisi IV dengan tingkat kepuasan di bawah 60 persen. Mereka antara lain, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto 57,8 persen, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq 57,4 persen, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Menteri UMKM Maman Abdurahman, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifatul Choirul Fauzi dan Menteri Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Rini Widyantini masing-masing di angka 56,8 persen.
"Selebihnya, ada juga para menteri yang tingkat kepuasaannya di bawah 50 persen, seperti Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar 49,7 persen, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia 44,1 persen, dan Menteri HAM Natalius Pigai 32,4%," ungkap Arman.
Alasan Tingkat Kepuasan Tinggi

Arman menjelaskan alasan tingkat kepuasan terhadap Amran dan Purbaya cukup tinggi di atas 80 persen. Dari analisis kualitatif, salah satu faktornya ialah mereka dipersepsi positif sebagai menteri yang tegas, berani, jujur, bersih dan antikorupsi.
“Itu data kualitatif yang kami peroleh, bahwa di antara alasan paling menonjol karena kedua menteri itu dianggap bersih, berani, jujur, dan tegas sebagai modal utama berhasil atau tidaknya kerja seorang menteri. Misalnya, Pak Amran tercitrakan sebagai mister clean,” jelas dia.
Selain itu, kata dia, Amran dipersepsi mayoritas publik sebagai menteri yang berperan besar dalam menjaga ketahanan pangan. Salah satunya kebijakan tak lagi impor beras.
Begitu juga dengan Purbaya Sadewa, yang memiliki gebrakan fenomenal. Meskipun baru menjabat dan belum sampai satu tahun, Purbaya dianggap sudah mengundang perhatian sekaligus harapan publik.
“Kedua menteri itu memang tampil dan hadir pada momen yang tepat pada saat mayoritas publik hari ini sedang merindukan sosok pejabat yang bersih, di tengah berbagai temuan praktik megakorupsi triliunan. Nah, mereka tampil seperti menjawab kerinduan dan harapan publik tersebut,” ungkap dia.
Arman mengakui problem Amran dan Purbaya adalah tingkat pengenalan yang belum ideal dibanding dengan para menteri lainnya. Menteri Amran misalnya, baru dominan dikenal di segmen petani dan menengah atas. Tapi pada segmen yang lebih besar, seperti milenial dan segmen grassroot lainnya belum dikenal.
Sebagai figur, jelas Arman, Menteri Purbaya dan Menteri Amran sudah masuk dalam kategori moncer. Meskipun, idealnya antara tingkat pengenalan dan kesukaan berbanding lurus.
“Yang terjadi dengan Pak Amran dan Pak Purbaya, keduanya memiliki tingkat pengenalan yang masih belum ideal, sekitar 51 persen. Tapi tingkat kesukaannya cukup tinggi, di atas 80 persen. Kalau di pilkada atau di pilpres, biasanya masuk dalam kategori 'Barang Bagus' untuk dipilih," ujar dia.
Survei ini dilakukan di enam provinsi, yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur, pada 11-16 Oktober 2025. Ada 800 responden awal yang diwawancara secara tatap muka dengan metode standar Multistage Random Sampling. Margin of Error survei ini kurang lebih 3,47 persen.
Survei ini juga memotret tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka. Hasilnya, 81,9 persen publik mengaku sangat puas dan cukup puas dengan kinerja Presiden Prabowo.
"Dan cukup jauh di bawahnya, 69,7 persen publik mengaku sangat puas dan cukup puas dengan kinerja Wapres Gibran," ujar dia.