Universitas Paramadina Dorong Diplomasi Visual lewat Film di Era Digital

Kuliah tamu bertajuk “Visual Diplomacy: Film sebagai Medium Komunikasi Internasional di Era Digital" berlangsung di Universitas Paramadina, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2025. (Universitas Paramadina)

Universitas Paramadina Dorong Diplomasi Visual lewat Film di Era Digital

Muhammad Reyhansyah • 22 October 2025 22:01

Jakarta: Program Studi Hubungan Internasional Universitas Paramadina menggelar kuliah tamu bertajuk “Visual Diplomacy: Film sebagai Medium Komunikasi Internasional di Era Digital” sebagai bentuk inovasi pembelajaran di era digital. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa, 21 Oktober 2025 di Kampus Cipayung, Jakarta Timur.

Acara menghadirkan empat sineas muda Indonesia, yaitu Mikhail Adam, Dahlan Khatami, Yonri Revolt, dan Muhammad Sabana, yang berbagi pengalaman dan pandangan mengenai film sebagai sarana komunikasi lintas budaya dan diplomasi global. 

Kuliah tamu ini dimoderatori oleh Hizra Marisa, M.Si., dosen pengampu mata kuliah Komunikasi Internasional dan Diplomasi Digital, serta turut dihadiri Dr. Peni Hanggarini dan puluhan mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Paramadina.

Film Sebagai Bahasa Universal Diplomasi

Dalam sambutannya, Hizra Marisa menegaskan bahwa visual dan narasi sinematik kini menjadi instrumen komunikasi lintas budaya yang efektif, melampaui batas geografis maupun bahasa.

“Mahasiswa HI tidak cukup hanya memahami teori hubungan internasional, tapi juga perlu mampu menyampaikan pesan global secara kreatif dan strategis di ranah digital. Film menjadi penghubung antara teori dan realitas,” ujarnya.

Pada sesi pertama, Mikhail Adam membahas pendekatan filosofis dalam menerjemahkan teori hubungan internasional ke dalam medium film. Sementara itu, Muhammad Sabana berbagi pengalaman dalam proses produksi “Woman From Rote Island”, film yang telah berpartisipasi di berbagai festival internasional, termasuk Cannes.

Dilanjutkan di sesi kedua, Dahlan Khatami dan Yonri Revolt memberikan pemaparan teknis mengenai sinematografi dan penyuntingan gambar. Keduanya juga menayangkan potongan film sebagai contoh penerapan visualisasi pesan. Sesi ini berlangsung interaktif, dengan mahasiswa antusias mengajukan pertanyaan seputar strategi promosi karya film di ekosistem digital global.

Kolaborasi Akademik Berbasis OBE

Kuliah tamu ini juga menjadi bagian dari Film Project, kolaborasi antara dua mata kuliah, Komunikasi Internasional dan Diplomasi Digital yang menerapkan pendekatan Outcome-Based Education (OBE). Dalam proyek tersebut, mahasiswa dibagi ke dalam tujuh kelompok untuk menghasilkan film pendek bertema isu-isu hubungan internasional dan diplomasi digital.

“Proyek ini tidak sekadar tugas kreatif, tapi merupakan inisiatif pembelajaran yang mengintegrasikan teori, praktik, dan teknologi. Ke depan, proyek ini akan menjadi kegiatan tetap di kedua mata kuliah tersebut,” kata Hizra.

Melalui proyek kolaboratif ini, mahasiswa ditantang untuk mengadaptasi teori hubungan internasional ke dalam bentuk karya visual yang komunikatif, inovatif, serta relevan dengan isu-isu global masa kini.

Menuju Generasi Digital dan Kreatif

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, literasi media, serta kepekaan diplomatik dan kultural mahasiswa. Selain memperkuat pemahaman teoritis, program ini juga melatih mahasiswa agar mampu berperan sebagai komunikator global yang adaptif, kreatif, dan kolaboratif di era digital.

Acara ditutup dengan sesi foto bersama dan pemutaran dua film pendek, salah satunya karya Mikhail Adam. Sebagai kelanjutan, Universitas Paramadina akan menggelar Online Coaching Clinic yang menghadirkan empat narasumber yang sama untuk membimbing mahasiswa selama proses produksi film.

Puncak kegiatan akan dilaksanakan pada Desember mendatang, menampilkan hasil film pendek karya mahasiswa sebagai bentuk penerapan diplomasi visual dalam pembelajaran. Kegiatan ini menjadi tonggak penting bagi Prodi Hubungan Internasional Universitas Paramadina dalam menggabungkan pendekatan multidisipliner antara teori diplomasi, komunikasi, dan kreativitas digital.

Baca juga: Daftar 10 Negara dengan Jumlah Perwakilan Diplomatik Terbanyak di Dunia

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)