Mengenal Corporate Bitcoin Treasuries: Strategi Baru Perusahaan Hadapi Ekonomi Digital

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Mengenal Corporate Bitcoin Treasuries: Strategi Baru Perusahaan Hadapi Ekonomi Digital

Eko Nordiansyah • 13 August 2025 19:34

Jakarta: Dalam menghadapi inflasi tinggi dan ketidakpastian moneter global, lebih dari 180 perusahaan di berbagai sektor kini mengalokasikan Bitcoin sebagai bagian dari cadangan keuangan (corporate treasury). Tren ini dipelopori raksasa teknologi hingga perusahaan energi, dengan total aset kripto yang dipegang mencapai miliaran dolar.

Dilansir dari laman Pintu, bitcoin treasury adalah strategi perusahaan menyimpan bitcoin sebagai aset neraca, mirip dengan emas atau kas, namun dengan keunggulan seperti pasokan tetap sebesar 21 juta koin, likuiditas 24 jam tanpa batas geografis, dan potensi apresiasi nilai jangka panjang.

Sejumlah perusahaan besar telah mengadopsinya, antara lain MicroStrategy yang memegang 214 ribu BTC senilai Rp415 triliun, Tesla yang mengalokasikan 10 ribu BTC meski sempat menjual sebagian, serta Block (Square) yang memiliki 8.000 BTC untuk diversifikasi aset.
 

Baca juga: 

Ini 5 Token RWA Paling Diminati 2025



(Ilustrasi. Foto: Freepik)

Alasan perusahaan beralih ke bitcoin treasury

1. Lindung nilai dari inflasi
Ketika bank sentral mencetak uang dalam jumlah besar, seperti stimulus 10 triliun dolar AS pascapandemi, nilai mata uang tradisional tergerus. Bitcoin, dengan pasokan terbatas, menjadi safe haven alternatif.

2. Potensi return tinggi
Bitcoin mencatat CAGR 203 persen pada periode 2011–2025, jauh di atas S&P 500 yang hanya 10 persen dan emas yang empat persen.

3. Diversifikasi dan akses modal
Perusahaan dengan kepemilikan bitcoin di neraca sering mendapatkan premi valuasi di pasar saham, seperti MicroStrategy yang memanfaatkannya untuk menerbitkan obligasi berbunga rendah.

Peluang dan tantangan

Strategi bitcoin treasury menawarkan peluang branding inovatif untuk menarik investor dan konsumen generasi digital, serta memanfaatkan likuiditas global tanpa hambatan perbankan. Namun, tantangannya meliputi volatilitas harga yang dapat turun hingga 50 persen dalam sebulan dan perbedaan kebijakan regulasi antarnegara terkait aset kripto.

Pada 2025, lima perusahaan dengan Bitcoin treasury terbesar adalah MicroStrategy dengan 214 ribu BTC senilai Rp415 triliun, Tesla 10 ribu BTC senilai Rp19,4 triliun, Block (Square) 8.000 BTC senilai Rp15,5 triliun, Marathon Digital 7.000 BTC senilai Rp13,6 triliun, dan Coinbase 5.000 BTC senilai Rp9,7 triliun.

Adopsi bitcoin treasury menunjukkan evolusi manajemen keuangan di era digital. Meski berisiko, strategi ini dianggap mampu memberikan proteksi inflasi, diversifikasi portofolio, dan potensi keuntungan jangka panjang, sehingga Bitcoin dinilai bukan sekadar aset spekulatif, tetapi solusi nyata untuk tantangan sistem keuangan tradisional. (Muhammad Adyatma Damardjati)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)