Status Siaga, Ili Lewotolok Mengalami Gempa Letusan Puluhan Kali dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, NTT, Rabu, 10 September 2025. Foto: Magma Indonesia

Status Siaga, Ili Lewotolok Mengalami Gempa Letusan Puluhan Kali dalam Sehari

Lukman Diah Sari • 10 September 2025 18:33

Lembata: Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), tercatat mengalami puluhan kali gempa letusan, dalam pengamatan hari ini, 10 September 2025. Tercatat ada 24 kali gempa letusan dalam dua periode. 

Petugas pos pengamatan Gunung Ili Lewotolok Yeremias Kristianto Pugel mengungkap, pada pukul 06.00 - 12.00 Wita, terjadi delapan kali gempa letusan. Dia mencatat amplitudo gempa letusan 4,7–6 mm dan durasi 40–52 detik.

"Serta 18 kali gempa hembusan dengan amplitudo 2,6–4 mm," ungkap Yeremias, Rabu, 10 September 2025. 

Selanjutnya pada periode 12.00-18.-- Wita, menurut catatan petugas pos pengamatan Gunung Ili Lewotolok Stanislaus Ara Kian, ada 16 kali gempa letusan. Dengan amplitudo 5,5–17,6 mm.

"Dan adan 37 kali gempa hembusan dengan amplitudo 1,8–8,7 mm," ujar Stanislaus.

Melansir Magma Indonesia, secara visual, gunung terlihat jelas. Teramati asap kawah utama berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tipis dan tinggi asap mencapai 100 meter dari puncak. Cuaca cenderung cerah hingga berawan, dengan angin lemah mengarah ke barat daya dan barat laut.
 

Baca juga: 

Gunung Ili Lewotolok Meletus, Pesawat Gagal Mendarat di Bandara Gewayantana NTT

Status Masih Siaga (Level III)

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan Ili Lewotolok masih berada pada Level III (Siaga). Masyarakat dan pengunjung diminta tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 km dari pusat kawah.

Selain itu, terdapat potensi guguran lava dan awan panas di sektor selatan, tenggara, barat, dan timur laut gunung. Warga juga diimbau untuk tetap tenang saat mendengar suara dentuman atau gemuruh karena itu merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang normal pada fase erupsi.

Imbauan dan Langkah Pencegahan

PVMBG mengeluarkan beberapa rekomendasi penting:

  • Hindari aktivitas dalam radius 3 km dari kawah utama.
  • Gunakan masker dan pelindung diri untuk mencegah gangguan saluran pernapasan akibat abu vulkanik.
  • Waspadai potensi bahaya lahar di aliran sungai yang berhulu di puncak gunung, terutama saat musim hujan.
  • Warga diminta berkoordinasi dengan Pos Pengamatan di Desa Laranwutun atau pihak Badan Geologi untuk informasi resmi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)