Tingkatkan Kualitas Hidup, DKI Buka Sekolah bagi Lansia

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi. (MI/Mohammad Farhan Zhuhri)

Tingkatkan Kualitas Hidup, DKI Buka Sekolah bagi Lansia

Mohamad Farhan Zhuhri • 13 February 2025 21:05

Jakarta: Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi membuka acara gebyar Sekolah Lansia Luar Biasa/Senior School Pintar (SSP) di Kantor Wali Kota Kota Administrasi Jakarta Timur, pada Kamis, 13 Februari 2025.

Teguh mengatakan, saat ini sebanyak 65 kelurahan di Jakarta Timur sudah ikut serta dalam program sekolah gratis untuk para lansia ini. 

"Ini merupakan langkah nyata dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup para lansia, khususnya di Jakarta Timur. Ke depan, program ini akan bersinergi dengan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga RI," ujar Teguh kepada awak media di Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Kamis.

Sekolah lansia hadir sebagai wadah pembelajaran yang inklusif seiring dengan visi Jakarta menuju kota global. Program ini juga berfokus pada peningkatan kualitas hidup melalui pendekatan smart, sehat, mandiri, aktif, dan produktif, dengan metode pendidikan berbasis digital yang sederhana dan mudah diakses.
 

Baca juga: Menteri PPPA Resmikan Sekolah Lansia di Kota Tangerang

Sementara, Plt Wali Kota Jakarta Timur, Iin Mutmainnah, menuturkan, kegiatan ini merupakan wujud pemerintahan yang inklusif melalui upaya peningkatan literasi digital. Sehingga diharapkan, melalui sekolah lansia ini dapat meningkatkan angka harapan hidup bagi para lansia.

"Jadi pola pendidikan ini adalah pola pendidikan dengan tujuh dimensi lansia tangguh, mengandung unsur dari Undang-Undang Kesehatan Lansia. Kemudian juga memperhatikan aspek kesehatan, ada screening kesehatan, kemudian materi yang membuat para lansia ini lebih mandiri dan bermartabat," ujarnya.

Dalam kegiatan tersebut turut hadir Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga RI Wihaji mengatakan, pihaknya ingin memastikan sekolah lansia ini sejalan dengan program kementerian. 

Ia menjelaskan, salah satu quick win Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga adalah ’Lansia Berdaya’.

"Ini untuk menjawab salah satu bonus demografi, khususnya umur 60-65 kita carikan aktivitas yang lebih produktif. Tetapi umur 65 ke atas dalam hal ini yang kita sebut ada aging population sebesar 11,7% masyarakat Indonesia. Ini agak lumayan jumlahnya yang umur 60 ke atas, apalagi kita harapkan angka harapan hidup kita ini sekarang naik 74,3 tahun," tuturnya.

Sehingga, kata Wihaji, pemerintah harus hadir untuk memastikan para lansia mendapatkan ruang melalui beragam aktivitas agar mereka lebih berdaya. 

"Semoga nanti bermanfaat, tentu semangatnya adalah pemerintah hadir, negara hadir, ini bagian dari keluarga NKRI yang itu menjadi semangat kita semua, bahwa beliau semua juga merupakan anak bangsa,” terang Menteri Wihaji.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)