Petugas berada di lokasi jatuhnya pesawat Air India di Ahmedabad, 12 Juni 2025. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 30 June 2025 19:27
New Delhi: Dugaan sabotase masih belum sepenuhnya disingkirkan dalam kecelakaan pesawat Air India di Ahmedabad awal bulan ini yang menewaskan 274 orang, menurut pernyataan Menteri Penerbangan India, Murlidhar Mohol.
Mengutip dari Independent, Senin, 30 Juni 2025, Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat (AAIB) India telah memastikan bahwa perekam data penerbangan—yang dikenal sebagai kotak hitam—tidak akan dikirim ke luar negeri untuk dianalisis, dan akan diperiksa langsung oleh lembaga tersebut di dalam negeri.
Kecelakaan tragis pesawat Air India terjadi sekitar pukul 14.00 waktu setempat pada 12 Juni, ketika pesawat Boeing 787 Dreamliner tujuan London jatuh menimpa asrama mahasiswa kedokteran di kampus BJ Medical College Ahmedabad, hanya beberapa saat setelah lepas landas.
Ini merupakan insiden pertama di dunia yang melibatkan jatuhnya pesawat Boeing 787. Dari 242 penumpang yang berada di dalam pesawat, hanya satu orang yang selamat. Puluhan korban lainnya berasal dari bangunan tempat pesawat jatuh, menjadikan total korban tewas mencapai 274 orang.
Mohol mengatakan bahwa laporan awal penyelidikan akan dirilis dalam waktu tiga bulan. Pernyataan ini muncul di tengah kritik dari para pakar keselamatan mengenai keterlambatan analisis data kotak hitam dan minimnya transparansi dalam investigasi.
"Ini adalah insiden yang sangat disayangkan. AAIB telah memulai investigasi penuh... dan kami menyelidiki dari semua kemungkinan, termasuk kemungkinan sabotase," kata Mohol kepada NDTV.
"Rekaman CCTV sedang diperiksa, semua sudut sedang dikaji... berbagai lembaga terlibat dalam penyelidikan ini," lanjutnya.
Menurut Kementerian, proses pengunduhan data dari kotak hitam pesawat dimulai pada 24 Juni di bawah pengawasan AAIB. Unit memori tahan benturan dari perekam data depan telah berhasil diambil, diakses, dan datanya diunduh.
Analisis terhadap Cockpit Voice Recorder (CVR) dan Flight Data Recorder (FDR) saat ini masih berlangsung, tambah pihak kementerian.
Baca juga: DCGA: Tak Ada Masalah Keselamatan Besar di Armada Dreamliner Air India