Trump Sebut Sekelompok Orang Kaya AS Siap Beli TikTok

Presiden AS Donald Trump. Foto: Xinhua/Hu Yousong.

Trump Sebut Sekelompok Orang Kaya AS Siap Beli TikTok

Eko Nordiansyah • 30 June 2025 10:17

Washington: Presiden AS Donald Trump mengatakan ia memiliki sekelompok pembeli yang siap membeli aplikasi berbagi video Tiongkok TikTok, hanya beberapa hari setelah ia memperpanjang batas waktu bagi pemilik Bytedance untuk menjual platform tersebut.

Berbicara dalam wawancara dengan Fox News, Trump mengatakan ia memiliki "sekelompok orang yang sangat kaya" yang siap membeli platform tersebut. Trump mengatakan ia akan membuat pengumuman dalam dua minggu.

Trump juga mengatakan Presiden Tiongkok Xi Jinping "mungkin" akan menyetujui penjualan aplikasi tersebut.

Calon pembeli untuk cabang TikTok di Amerika, yang bernilai sekitar USD50 miliar, termasuk pendiri Oracle Larry Ellison, Microsoft, raksasa ekuitas swasta Blackstone, pemodal ventura besar Andreessen Horowitz, serta sekelompok orang termasuk Youtuber populer Jimmy Donaldson, yang dikenal dengan nama panggungnya MrBeast.

CEO Tesla Elon Musk juga terlihat dalam pencalonan untuk TikTok, tetapi kemudian mengklarifikasi ia tidak tertarik untuk membeli aplikasi tersebut.
 

Baca juga: 

RUU Pemotongan Pajak Trump Lolos Senat AS, Segera Disahkan Jadi Undang-Undang



(Ilustrasi. Foto: Dok istimewa)

Perpanjang waktu penjualan TikTok

Sebelumnya pada Juni, Trump telah memperpanjang batas waktu penjualan TikTok selama tiga bulan hingga pertengahan September. Ini adalah perpanjangan ketiga yang dilakukan Trump.

TikTok akan ditutup di AS pada Januari, menyusul pemungutan suara Kongres tahun lalu untuk melarang aplikasi media sosial tersebut karena kekhawatiran bahwa aplikasi tersebut mencuri data warga Amerika.

Kesepakatan sebelumnya untuk menjual TikTok kepada pembeli Amerika telah gagal awal tahun ini setelah hubungan AS-Tiongkok runtuh karena tarif perdagangan Trump yang tinggi terhadap negara tersebut.

Namun, hubungan antara ekonomi terbesar di dunia membaik dalam beberapa bulan terakhir, terutama setelah mereka menyetujui kesepakatan perdagangan kerangka kerja pada Mei.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)