BSSN Sebut Ancaman Siber Tak Lagi Pusat, Tapi di Daerah

Kepala BSSN Letjen TNI (Purn) Nugroho Sulistyo. Dokumentasi/ istimewa

BSSN Sebut Ancaman Siber Tak Lagi Pusat, Tapi di Daerah

Ahmad Mustaqim • 30 June 2025 23:38

Yogyakarta: Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyebut ancaman keamanan siber saat ini tak lagi selalu di pemerintah pusat. Ancaman siber disebut lebih besar di tingkat daerah. 

"Jadi belum tentu pusat di Jakarta (jadi target sasaran), tapi justru di daerah-daerah," kata Kepala BSSN Letjen TNI (Purn) Nugroho Sulistyo di Kompleks Kepatihan atau Kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin, 30 Juni 2025.
 

Baca: 2 WN Malaysia Sebarkan Link Phishing Atasnamakan Bank Swasta
 
Nugroho kemudian mencontohkan kerentanan pusat data nasional yang ada di Surabaya. Ia mengatakan sumber ancaman tersebut berasal dari Muara Enim, Sumatra Selatan. 

"Sumber ancamannya masuknya dari Muara Enim (Provinsi Sumatra Selatan), dari daerah, penetrasi masuk ke situ," jelasnya.

Menurut dia saat ini pemerintah sedang mengembangkan dan mengembangkan diri dalam hal menyongsong sistem pemerintahan berbasis elektronik. Kemudian, sistem elektronik yang semakin terintegrasi tak lepas dari ancaman. 

"Tentunya tantangan dan ancaman yang kita hadapi semakin besar, sehingga perlu kerja sama semua untuk dapat meningkatkan kapasitas kita di dalam melaksanakan penanganan atas ancaman tersebut," katanya. 

Nugroho mengungkapkan penyediaan data ke depan akan semakin terintegrasi. Pemerintah, kata dia, sudah menggariskan satu data sosial dan ekonomi. Kemudian juga ada pusat data nasional, di mana aplikasi dari berbagai macam kelembagaan itu akan terintegrasi menjadi satu. 

"Saat sekarang ini, dengan adanya silo-silo atau cluster-cluster dalam pelayanan ini, mungkin ancaman tidak terlalu terasa, karena kalau satu kena yang lain tidak terdampak. Tapi kalau semua sistem sudah terintegrasi, satu kena, yang lain akan kena ikutannya. Jadi kalau kita tidak hati-hati, itu akan menjadikan masalah," ujarnya.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)