RI Fix Kena Tarif 19%, Mendag: Harapannya Kita Paling Rendah

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso. Foto: Dok Metrotvnews.com

RI Fix Kena Tarif 19%, Mendag: Harapannya Kita Paling Rendah

Naufal Zuhdi • 23 July 2025 15:43

Jakarta: Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso memastikan tarif impor yang dikenakan kepada Indonesia oleh Amerika Serikat (AS) akan tetap sebesar 19 persen. Pemerintah masih menunggu proses administrasi kebijakan tersebut.

"Ya kita tunggu dari sananya, tapi yang penting sampai Agustus itu kan sudah tidak ada perubahan tarif resiprokalnya. Mudah-mudahan kita tetap 19 persen dan negara lain tidak berubah. Jadi, kita tetap harapannya kita paling rendah," kata dia di Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu, 23 Juli 2025.

Di sisi lain, terkait detail komitmen Indonesia yang akan membeli produk energi senilai USD15 miliar (sekitar Rp244 triliun) dan produk pertanian senilai USD4,5 miliar (sekitar Rp73 triliun) dari AS, Budi menyampaikan hal tersebut akan diimplementasikan dalam perjanjian dagang antara AS dan Indonesia.

"Jadi gini, yang penting tarifnya sudah ditentukan 19 persen. Setelah itu kan pasti ada ininya proses administrasinya. Semua lagi disiapkan, jadi kami masih nunggu proses berikutnya. Nanti kan pokoknya pasti kita merundingkan lagi apa-apa di dalam bentuk agreement," ujar Budi.
 

Baca juga: 

11 Kesepakatan Dagang Indonesia-AS untuk Turunkan Tarif Trump



(Ilustrasi. Foto: Freepik)

Masih proses administrasi

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa saat ini pemetaan terhadap produk-produk impor yang terkena tarif baru tersebut masih dalam proses administrasi, yang nantinya akan diterjemahkan dalam perjanjian terbaru antara Indonesia dan AS. Namun demikian, ia mengaku belum bisa merinci komoditas apa saja yang masuk dalam negosiasi.

Budi mengatakan, produk-produk baik dari Indonesia maupun AS yang masuk dalam kesepakatan telah didiskusikan sejak awal negosiasi.

"Itu kan semua sudah disiapkan dari awal. Kan ketika namanya negosiasi itu, kan kita harus tahu posisi kita seperti apa. Nanti (pemetaan komoditas) kalau sudah ada 'agreement'-nya sudah jelas," jelas Budi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)