Jajaran menteri di Kabinet Merah Putih. Metrotvnews.com/Fachri Audhia Hafiez
Insi Nantika Jelita • 5 June 2025 11:16
Jakarta: Perbedaan sikap antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia terkait kebijakan diskon tarif listrik yang akhirnya dibatalkan, dinilai mencerminkan lemahnya koordinasi antar instansi pemerintah.
"Ini menandakan tingkat koordinasi antar menteri yang lemah dan relatif buruk," ujar Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal kepada Media Indonesia, Kamis, 5 Juni 2025.
Menurut Faisal, hal ini harus menjadi pelajaran penting bagi para pembantu presiden ke depannya. Sinergi dan koordinasi antar kementerian dalam merumuskan kebijakan perlu diperkuat agar tidak terjadi tarik-menarik kepentingan yang kontraproduktif terhadap efektivitas kebijakan itu sendiri.
“Terlebih di tengah kondisi perekonomian yang sedang mengalami pelemahan, dibutuhkan sinkronisasi dan sinergi kebijakan yang baik," kata dia.
Sinkronisasi tersebut tidak hanya antar kementerian atau lembaga pusat, tetapi juga antar sektor, antara pemerintah pusat dan daerah, serta antara kebijakan fiskal, moneter, dan sektor riil.
Baca juga:
Diskon Tarif Listrik Bisa Jadi Penggerak Ekonomi Masyarakat, Sayangnya Batal |
(Ilustrasi Foto: Shutterstock)