Pemuda Lintas Iman Serukan Masyarakat Jaga Indonesia

organisasi pemuda lintas iman. Istimewa

Pemuda Lintas Iman Serukan Masyarakat Jaga Indonesia

Al Abrar • 31 August 2025 23:28

Jakarta: Gabungan organisasi pemuda lintas iman menyampaikan pernyataan sikap bersama di tengah meningkatnya gelombang demonstrasi di berbagai daerah. Mereka menegaskan pentingnya menjaga persatuan nasional dan mendorong ruang dialog antara masyarakat, tokoh agama, serta pemangku kebijakan agar eskalasi konflik tidak semakin meluas.

Pernyataan resmi yang disampaikan Minggu, 31 Agustus 2025, itu diinisiasi sejumlah organisasi pemuda lintas agama, antara lain GP Ansor, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Katolik, GAMKI, Gemabudhi, Peradah, Gema Khonghucu, GPII, dan Gema Mathla'ul Anwar.

Dalam pernyataannya, organisasi pemuda lintas iman juga menekankan meningkatnya aksi demonstrasi harus dijawab dengan sikap politik yang bertanggung jawab dari para elit, serta langkah pengamanan yang profesional dari aparat. 

Mereka juga menyerukan gerakan moral dengan tagline “Mari Kita #JagaIndonesia” sebagai komitmen menjaga persatuan bangsa di tengah dinamika sosial politik yang kian memanas.
 

Baca: 16 Ormas Islam Imbau Masyarakat Lebih Tenang

Pernyataan resmi itu disampaikan Minggu, 31 Agustus 2025, oleh sejumlah organisasi pemuda dari lintas agama, di antaranya GP Ansor, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Katolik, GAMKI, Gemabudhi, Peradah, Gema Khonghucu, GPII, dan Gema Mathla'ul Anwar. Mereka menilai meningkatnya aksi demonstrasi di berbagai daerah harus dijawab dengan sikap politik yang bertanggung jawab serta langkah pengamanan yang profesional.

Salah satu poin utama adalah meminta pimpinan partai politik agar bersikap tegas terhadap kadernya yang melontarkan komentar provokatif. Mereka juga meminta seluruh kader partai untuk menjaga ucapan serta lebih berempati terhadap persoalan rakyat. 

Mereka menilai komentar politikus yang provokatif hanya memperkeruh situasi di tengah ketegangan antara masyarakat dan pemerintah. Justru yang dibutuhkan saat adalah empati dan kepedulian terhadap publik.

Selain partai politik, aparat keamanan juga diminta lebih profesional. Organisasi pemuda lintas iman menekankan agar Polri dan TNI tidak represif terhadap aksi damai, namun tetap menindak tegas pelaku anarkis. 

“Meminta Polri dan TNI untuk menjaga keamanan dengan terukur, tidak represif kepada masyarakat yang melakukan aksi demo damai, serta menindak tegas para pelaku aksi anarkis yang memicu huru-hara serta melakukan perusakan, pembakaran, dan penjarahan,” tegas mereka.

Pernyataan sikap ini ditandatangani oleh pimpinan organisasi lintas iman, antara lain Dzulfikar Ahmad Tawalla (Pemuda Muhammadiyah), Addin Jauharuddin (GP Ansor), Stefanus Gusma (Pemuda Katolik), Sahat Martin Philip Sinurat (GAMKI), Kris Tan (Pemuda Khonghucu), Putu Yoga Saputra (Peradah), Wiryawan (Gemabudhi), Masri Ikoni (GPII), dan Ahmad Nawawi (Gema Mathla'ul Anwar).

Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto menanggapi situasi dengan menyampaikan bahwa delapan partai di parlemen telah sepakat mencabut sejumlah kebijakan yang dinilai membebani rakyat. Pimpinan DPR juga berkomitmen mencabut tunjangan anggota dewan serta menetapkan moratorium kunjungan kerja ke luar negeri.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Al Abrar)