Makan Bergizi Gratis Hari Pertama Tanpa Susu, Ini Penjelasan Pemprov Jakarta

Ilustrasi sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu, 11 Desember 2024. (Dok. Setwapres RI)

Makan Bergizi Gratis Hari Pertama Tanpa Susu, Ini Penjelasan Pemprov Jakarta

Farhan Zhuhri • 6 January 2025 13:55

Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendukung program makan bergizi gratis yang diinisiasi langsung Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Pada hari pertama, telah beroperasi empat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur makan bergizi gratis di Jakarta untuk menunjang 41 sekolah atau kurang lebih 12.054 siswa. 

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan besaran anggaran makan bergizi gratis sebesar Rp10 ribu per porsi. Anggaran ini dinilai sangat cukup dan memadai untuk dikonsumsi peserta didik dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP). 

Menu yang disajikan, yakni nasi, tumis kacang panjang, ayam, tahu, dan buah jeruk tanpa ada susu. Dia mengatakan pemerintah pusat akan mengubah variasi menu untuk ke depanya. 

"Seperti yang tadi disampaikan oleh dari Kantor Sekretariat Presiden, bahwasanya variasi menu ini akan selalu berganti dan nanti kita juga harapkan dari sisi pengawasan, kualitasnya juga akan tetap terjaga," ujar Teguh di SMPN 61 Palmerah, Jakarta Barat, Senin, 6 Januari 2025. 

Teguh menjelaskan perihal tidak adanya menu susu dalam paket makan bergizi gratis pada hari pertama di Jakarta. Teguh mengatakan susu akan diberikan dalam rentang waktu dua kali seminggu.
 
"Tadi memang sudah disampaikan bahwasanya yang akan disampaikan kurang lebih seminggu adalah 2 kali susu itu, dan tidak harus susu, nanti ada sebagian lainnya," jelas dia. 
 

Baca Juga: 

Dukung Program MBG, Pemprov Jakarta Targetkan 153 SPPG Sepanjang 2025


Menurut dia, menu dalam program makan bergizi gratis bisa saja berubah. Contohnya, ada beberapa anak yang tidak bisa atau alergi makan nasi, dari SPPG akan menyesuaikan menu tersebut. 

"Katakanlah misalnya nasi, tidak semua pakai nasi, di Papua mungkin sagu, dan wilayah Jakarta kalau tidak ada yang suka dengan nasi atau tidak terbiasa, bisa digantikan kentang, kemudian dengan protein (lain), artinya ada variasinya," ujar Teguh. 

Teguh menegaskan Pemprov Jakarta siap membantu bukan hanya dalam proses pendistribusian, namun partisipasi dalam kelengkapan menu makan bergizi gratis. Khususnya yang berjalan di wilayah Jakarta. 

"Kami siap dapat penugasan pemerintah pusat, namun demikian kami belum merencanakan dari sisi mananya (untuk membantu) tapi kami siap apabila nanti pempus (pemerintah pusat) menugaskan DKI Jakarta ikut dalam partisipasi selain mendukung MBG," kata dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)