Tangkapan layar video deklarasi Sound Karnaval Indonesia.
Daviq Umar Al Faruq • 31 July 2025 09:28
Malang: Sejumlah pengusaha sound system mendeklarasikan perubahan nama sound horeg menjadi Sound Karnaval Indonesia. Sound horeg sendiri merupakan sebutan untuk sound system berukuran besar dan bertenaga tinggi, yang menghasilkan suara sangat keras dan bergetar. Momen deklarasi tersebut terekam dalam sebuah video yang viral di media sosial. Salah satunya diunggah oleh akun Instagram @inijawatimur, beberapa waktu lalu.
Dalam video berdurasi singkat itu, tampak para pelaku usaha sound berdiri di atas panggung, menyampaikan pernyataan bersama secara lantang dan kompak. Salah satu perwakilan menyebutkan bahwa perubahan nama ini dilakukan demi menghindari kesalahpahaman publik terhadap eksistensi mereka di industri hiburan.
"Karena situasi yang sudah seperti ini, kita dari teman-teman sound, daripada persepsinya nanti salah semua, maka khususnya untuk dari Tim Sotok, soundnya yang horeg itu kita ganti nama menjadi Sound Karnaval Indonesia," ujar salah satu pengusaha dalam video tersebut.
Pernyataan itu kemudian diikuti oleh seruan bersama seluruh peserta yang mengatakan, “Sound Karnaval Indonesia, ojok ngomong sound horeg,” yang dalam bahasa Indonesia berarti “Sound Karnaval Indonesia, jangan lagi bilang sound horeg.”
Berdasarkan penelusuran Metrotvnews.com, momen deklarasi itu diketahui diselenggarakan di sela-sela acara pengajian umum dan santunan anak yatim di Lapangan Desa Gedog Kulon, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Selasa malam, 29 Juli 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari tasyakuran desa serta rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia.
Acara tersebut dihadiri oleh jajaran Kepala Perangkat Daerah Kabupaten Malang, Forkopimcam Turen, seluruh kepala desa se-Kecamatan Turen, serta tokoh agama dan masyarakat sekitar. Bahkan, acara itu juga dihadiri secara langsung oleh Bupati Malang, M Sanusi.
Deklarasi itu disampaikan oleh sejumlah pengusaha sound system yang tergabung dalam Tim Sotok Audio. Antara lain, Blizzard Audio, Brewog Audio, ND Audio, RWJ Audio, BJ Hunter Audio, FW Pro Audio, JRT Audio, KF Pro Audio, Ugra Tani Audio, ABD Audio, dan H Pro Audio.
Saat dikonfirmasi, Owner Blizzard Audio, David Stefan, mengatakan perubahan nama ini dilakukan untuk menghindari kesalahpahaman dan stigma negatif yang terus berkembang di masyarakat terhadap kegiatan tersebut. Dengan penggantian nama ini, para pengusaha sound system berharap dapat meningkatkan citra dan profesionalisme usaha mereka di mata masyarakat serta aparat penegak hukum.
“Tidak lagi menggunakan nama sound horeg. Sudah ikrar agar namanya Sound Karnaval Indonesia. Kita ganti yang horeg itu menjadi Sound Karnaval Indonesia. Kemudian untuk suaranya nanti tergantung peraturan nanti bagaimana,” jelas David saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu 30 Juli 2025.
Menurut David, istilah 'Sound Horeg' bukanlah penamaan resmi dari para pelaku usaha. Ia menyebutkan bahwa sebutan itu muncul dari masyarakat secara spontan karena efek suara yang ditimbulkan bisa membuat benda di sekitar bergetar.
“Nama sound horeg itu sendiri bukan kita yang memberi nama, tapi masyarakat sendiri yang memberikan julukan,” ujarnya.
David berharap, dengan adanya perubahan nama ini, masyarakat tidak lagi memandang kegiatan parade sound secara negatif. Ia juga menegaskan komitmen para pengusaha untuk tetap mematuhi aturan yang berlaku.
“Harapan kami kedepannya tidak lagi ada kegaduhan terkait sound ini. Kita juga akan selalu patuh terhadap peraturan pemerintah,” pungkasnya.
Istilah sound horeg selama ini kerap digunakan untuk menyebut sound system keliling yang identik dengan pesta rakyat dan karnaval jalanan. Namun istilah ini sering kali mendapat stigma negatif karena dianggap mengganggu ketertiban umum, terutama terkait volume suara yang tinggi.