Ilustrasi. Foto: Freepik.
Ade Hapsari Lestarini • 4 August 2025 19:17
Jakarta: Perencanaan keuangan menjadi kunci untuk meraih stabilitas finansial, baik dalam kebutuhan pribadi maupun pengelolaan bisnis. CIMB dan Great Eastern merilis panduan praktis yang dapat membantu masyarakat menyusun rencana keuangan secara efektif sesuai kondisi dan tujuan masing-masing.
Perencanaan keuangan penting karena membantu mengalokasikan dana secara bijak dengan memprioritaskan kebutuhan utama dan memangkas pengeluaran yang tidak mendesak. Selain itu, rencana keuangan memungkinkan seseorang mencapai tujuan jangka panjang seperti membeli rumah, membiayai pendidikan anak, atau mempersiapkan masa pensiun.
Dengan pengelolaan yang tepat, produktivitas juga meningkat, baik dalam skala rumah tangga maupun bisnis. Perencanaan yang matang juga memberikan perlindungan finansial melalui kepemilikan asuransi dan kesiapan dana darurat.
Langkah membuat perencanaan keuangan
1. Kenali kondisi keuangan saat ini
Untuk memulai perencanaan keuangan, langkah pertama adalah mengenali kondisi finansial saat ini dengan mencatat seluruh pemasukan, pengeluaran, dan utang. Penggunaan aplikasi keuangan yang dapat membantu memantau arus kas secara praktis.
2. Tetapkan tujuan
Tujuan ini dibagi dalam tiga jangka waktu, jangka pendek (1–3 tahun) seperti dana liburan atau renovasi rumah; jangka menengah (3–5 tahun) untuk kebutuhan seperti uang muka kendaraan atau pendidikan anak; dan jangka panjang (lebih dari 5 tahun) seperti pensiun atau investasi properti. Menanyakan alasan di balik tujuan tersebut dapat menjaga motivasi dalam mencapainya.
3. Buat anggaran dengan metode 50-30-20
Setelah menetapkan tujuan, penting untuk membuat anggaran menggunakan metode 50-30-20, yaitu 50 persen pendapatan dialokasikan untuk kebutuhan pokok seperti cicilan dan makanan, 30 persen untuk gaya hidup seperti hiburan, dan 20 persen untuk tabungan atau investasi.
4. Siapkan dana darurat dan asuransi
Persiapan dana darurat dan asuransi juga merupakan bagian penting dari perencanaan. Idealnya, dana darurat yang disimpan setara dengan enam hingga dua belas kali pengeluaran bulanan. Selain itu, penting untuk memiliki asuransi kesehatan atau jiwa sesuai kebutuhan.
5. Mulai investasi
Bagi pemula, reksa dana pasar uang atau obligasi menjadi pilihan aman. Untuk investor moderat, saham
blue chip dan emas menjadi alternatif, sedangkan investor agresif dapat mempertimbangkan
startup atau properti. Sebelum memulai investasi, utang berbunga tinggi perlu dilunasi terlebih dahulu.
6. Tinjau rencana secara berkala
Rencana keuangan perlu ditinjau secara berkala setiap tiga hingga enam bulan, atau setiap kali terjadi perubahan besar dalam hidup, seperti pernikahan atau kelahiran anak.
Sebagai ilustrasi, contoh perencanaan keuangan dapat mencakup dana darurat sebesar Rp50 juta yang disimpan di deposito atau tabungan berjangka, dana pendidikan anak Rp10 juta per bulan dalam reksa dana pendidikan, dan dana pensiun Rp5 juta per bulan dalam bentuk saham.
Beberapa kesalahan yang perlu dihindari dalam perencanaan keuangan antara lain tidak memisahkan rekening tabungan dan rekening kebutuhan harian, mengabaikan pentingnya asuransi dan dana darurat, serta terlalu fokus pada pengeluaran gaya hidup dibandingkan perencanaan jangka panjang.
Dengan komitmen dan konsistensi, perencanaan keuangan akan membantu seseorang meraih kebebasan finansial. Langkah kecil yang dimulai hari ini akan membawa manfaat besar di masa mendatang. (
Muhammad Adyatma Damardjati)