Safari Wukuf Disebut Jadi Praktik Baik Haji 2025 karena Ramah Disabilitas

Yuni Puspita Sari (kanan), petugas safari wukuf sedang melayani jemaah. Foto: Dok/MCH

Safari Wukuf Disebut Jadi Praktik Baik Haji 2025 karena Ramah Disabilitas

Misbahol Munir • 24 June 2025 10:01

Makkah: Komisi Nasional Disabilitas (Komnas Disabilitas) mengapresiasi program Slafari Wukuf dalam penyelenggaraan haji tahun 2025. Program ini dinilai sebagai contoh praktik baik dalam mewujudkan layanan haji yang inklusif, ramah lansia, dan disabilitas.

Hal tersebut disampaikan Ketua Komnas Disabilitas Dante Rigmalia saat audiensi dengan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Hilman Latief di Kantor Urusan Haji Daerah Kerja Makkah, Senin, 25 Juni 2025.

“Kami mengapresiasi Kemenag atas skema program Safari Wukuf yang sangat baik ini. Harapan kami, praktik-praktik baik ini terus dilanjutkan, dan ke depan ada lebih banyak hal yang bisa dipersiapkan agar apa yang sudah baik bisa menjadi lebih baik lagi,” ujar Dante. 

Dante menyampaikan keterlibatan Komnas Disabilitas dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Keterlibatan itu mulai dari pendataan para jemaah penyandang disabilitas, berinteraksi langsung dengan mereka, serta membangun pemahaman dan persepsi positif di kalangan jemaah lainnya yang berada di sekitar mereka.

“Ada banyak praktik baik yang kami temukan. Misalnya, ketika ada penyandang disabilitas tuli dan petugas tidak tahu cara berkomunikasi. Namun, setelah berinteraksi langsung, akhirnya petugas tahu bahwa komunikasi bisa dilakukan dengan menulis di kertas atau menggunakan pensil,” jelasnya.
 

Baca juga: Kisah Para Lansia Perkasa Menuntaskan Puncak Haji saat Armuzna

Sementara itu, Dirjen PHU Hilman Latief menyampaikan bahwa pihaknya terbuka terhadap masukan dari Komnas Disabilitas untuk memperkuat program layanan ke depan. Menurutnya, jumlah jemaah lansia terus meningkat setiap tahun, sehingga perlu strategi pelayanan yang adaptif dan inklusif.

“Saya meminta masukan dari KND untuk memperkuat program kita ke depan. Karena bagaimanapun, secara demografis, jumlah jemaah lansia akan terus meningkat,” kata Hilman.

“Dan tahun ini pun jumlahnya sudah cukup tinggi. Maka kita perlu menyiapkan strategi ke depan, seperti apa pola layanan yang tepat,” lanjutnya.

Audiensi antara Kemenag dan Komnas Disabilitas ini menjadi langkah penting dalam sinergi lintas lembaga demi meningkatkan kualitas pelayanan haji bagi seluruh jemaah, tanpa terkecuali.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)