Kisah Para Lansia Perkasa Menuntaskan Puncak Haji saat Armuzna

Harun Rahwin, 70, (kanan) & Hassan Asyatrin, 68, (kiri), jemaah asal Pulau Kei Besar, Maluku Tenggara saat diwawancarai tim MCH di Sektor 3 Madinah. Foto: Metrotvnews.com/Misbahol Munir

Kisah Para Lansia Perkasa Menuntaskan Puncak Haji saat Armuzna

Misbahol Munir • 23 June 2025 22:39

Madinah: Dalam perjalanan haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), beberapa jemaah haji lansia menunjukkan keteguhan dan kekuatan yang luar biasa. Meskipun usia mereka sudah lanjut, mereka tetap kuat berjalan kaki, melontar jumrah sendiri, dan menyelesaikan semua rukun dan wajib haji tanpa bantuan orang lain.

Nahali Tiloli, 72, jemaah dari Seram, Maluku, adalah salah satu contoh. Ia berjalan kaki dari Muzdalifah ke Mina dan melontar jumrah sendiri tanpa bantuan siapa pun. 

"Saya dari Muzdalifah ke Mina jalan kaki. Hari pertama, kedua, ketiga lempar jumrah sendiri. Tidak dibantu siapa-siapa. Semua aman," kata Nahali saat berbincang dengan tim Media Center Haji (MCH) Madinah, di Sektor 3 baru-baru ini. 

Hal senada dikatakan jemaah dari Aceh, Zainuddin bin Samaun, 66. Zainuddin menunjukkan kekuatan yang sama. Ia berangkat haji dengan bekal tubuh yang ditempa sepeda setiap pagi sejauh 10 kilometer. Ia rutin mengayuh sepeda sebelum berangkat ke Tanah Suci. 

"Tiga kali saya lempar jumrah sendiri. Saya ambil sisi kiri, biar tenang, biar tidak berdesakan. Alhamdulillah, semuanya selesai tanpa tersesat," kata Zainuddin.

Kekuatan luar biasa juga ditunjukkan Harun Rahwarin, 70, dan Hassan Asyatrin, 68. Jemaah asal Pulau Kei Besar, Maluku Tenggara menceritakan pengalamannya berjalan kaki dari Muzdalifah ke Mina dan melontar jumrah sendiri tanpa bantuan orang lain. 

"Saya dari Muzdalifah ke Mina jalan kaki. Dari tenda Mina ke lempar jumrah pun jalan. Alhamdulillah, sehat. Tidak sakit," kata Harun.
 

Baca Juga: 

Jelang Kepulangan Gelombang II, 365 Jemaah Haji Indonesia Wafat


Hassan bersyukur puncak Armuzna bisa dilalui dengan lancar. Ia mengaku berjalan kaki menuntaskan pelemparan jumrah hingga Nafar Tsani bersama rombongan dengan tanpa bantuan orang lain. 

"Berjalan bersama teman-teman melempar jumrah. Alhamdulillah berjalan  lancar," kata Hassan. 

Menurut Ketua Kloter UPG-24, Muchlis Ashari, kekuatan para lansia ini lahir dari mental dan spiritual yang sudah matang. 

"Saya lihat kekuatan itu lahir dari mental dan spiritual yang sudah matang. Kalau mentalnya kuat, fisiknya ikut," kata Muchlis.

Rahasia kekuatan para lansia ini adalah gaya hidup yang sederhana, tidak banyak makan daging, lebih banyak ikan, dan olahraga jalan kaki setiap pagi dan sore sebelum berangkat haji. Mereka juga memiliki niat yang ikhlas dan kuat untuk menyelesaikan ibadah haji dengan mandiri.

Dengan keteguhan dan kekuatan mereka, para lansia ini menunjukkan bahwa haji bukan soal usia, tapi kesiapan. Mereka bukan hanya sekadar menyelesaikan haji, tapi mereka menuntaskannya dengan kehormatan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)