Bibit Siklon 93S Picu Gelombang Tinggi di Pantai Selatan, Nelayan Diminta Tak Melaut

Ilustrasi para nelayan di pesisir pantai selatan Yogyakarta saat menepikan kapal. Dokumentasi/Humas Jogja

Bibit Siklon 93S Picu Gelombang Tinggi di Pantai Selatan, Nelayan Diminta Tak Melaut

Ahmad Mustaqim • 15 September 2025 14:35

Yogyakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut bibit siklon tropis 93S bisa memicu gelombang tinggi di pantai selatan Jawa, termasuk Yogyakarta. Situasi mengancam aktivitas masyarakat di pesisir selatan, khususnya nelayan. 

"Para nelayan kami imbau untuk memperhatikan informasi cuaca sebelum melaut," kata Plt. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Noviar Rahmad di Yogyakarta pada Senin, 15 September 2025. 

Gelombang tinggi akibat bibit siklon tersebut sudah terjadi sejak akhir pekan lalu dan diperkirakan terjadi hingga 16 September 2025. Rata-rata ketinggian gelombang 2,5 meter hingga 4 meter. 

Noviar mengatakan nelayan yang hendak melaut juga diharapkan membawa serta perangkat keamanan, salah satunya pelampung. Pasalnya, situasi munculnya gelombang bisa sewaktu-waktu terjadi di pantai selatan. 

"Ini sederhana dan sering diabaikan. Kami imbau agar ini diperhatikan demi keselamatan," ujar Noviar. 
 

Baca juga: 

Bibit Siklon Tropis 98W Terpantau, Begini Dampaknya di Indonesia


Ia menyebut, catatan tim penyelamat, terjadi 62 kasus kecelakaan laut dengan 107 korban hingga Agustus 2025. Dari jumlah itu, 10 orang meninggal, 3 orang hilang, dan 94 orang selamat. 

Koordinator Tim SAR Satlinmas Wilayah II Kabupaten Gunungkidul, Marjono, telah mengimbau nelayan di wilayah tak memaksakan diri melaut saat cuaca buruk. Ia menegaskan keselamatan harus jadi prioritas. 

"Kami juga mengingatkan wisatawan untuk tidak bermain terlalu dekat dengan bibir pantai dan selalu mengikuti arahan petugas," ujar Marjono. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)