Kelompok Kriminal Los Maleantes del Cono di Balik Pembunuhan Staf KBRI di Peru

Lima orang yang ditangkap terkait kematian staf KBRI Lima, Zetro Leonardo Purba. Foto: Peru Police

Kelompok Kriminal Los Maleantes del Cono di Balik Pembunuhan Staf KBRI di Peru

Fajar Nugraha • 15 September 2025 11:59

Lima: Pihak keamanan Peru berhasil menangkap lima orang yang menjadi pelaku penembakan yang mengakibatkan meninggalnya staf KBRI Lima di Peru, Zetro Leonardo Purba. Namun pihak berwenang belum dapat memastikan apa motif dari penembakan ini.

Pada 1 September 2025, Zetro diserang oleh orang-orang bersenjata di pintu masuk gedung apartemennya di distrik Lima, Lince, saat ia tiba dengan sepeda. Pejabat berusia 40 tahun sudah berdomisili di Peru bersama keluarganya selama lima bulan.

“Lima pria Venezuela ditahan di Lima atas dugaan keterlibatan mereka dalam pembunuhan Leonardo Purba, seorang diplomat dari Kedutaan Besar Indonesia di Peru, pekan lalu,” menurut El Nacional yang dikutip pada Senin 15 September 2025.

Penangkapan dilakukan pada Selasa, 9 September, oleh Kepolisian Nasional yang dalam operasi yang sama menyita pistol yang diduga digunakan untuk menembak pejabat kedutaan Indonesia tersebut.

Sebuah laporan ahli yang dirilis oleh Canal N menyimpulkan bahwa peluru dalam senjata yang disita adalah peluru yang sama yang ditemukan di tubuh korban dan di tempat kejadian perkara.

Salah satu dari lima tahanan tersebut juga merupakan pemilik sepeda motor yang diduga digunakan dalam serangan terhadap diplomat tersebut.

Kepolisian Nasional Peru mengumumkan penangkapan kelima orang tersebut di media sosial pada Selasa 9 September, tetapi tanpa menyebutkan kewarganegaraan mereka atau mengindikasikan bahwa mereka terkait dengan serangan mematikan terhadap pejabat Peru tersebut.

"Di distrik San Martín de Porres, setelah melakukan kerja intelijen, polisi menangkap tersangka anggota geng kriminal Los Maleantes del Cono. Sebuah pistol berisi peluru, lima bahan peledak, dan sekring sepanjang 15 meter disita; narkoba, sepuluh ponsel, dan sebuah sepeda motor disita," lapor kepolisian pada Selasa.

Korban diserang oleh orang-orang bersenjata di pintu gedung tempat tinggalnya, di distrik Lince, Lima, saat ia tiba dengan sepeda.

"Peristiwa dan motif di balik viktimisasi orang ini tidak diketahui, tetapi kemungkinan balas dendam tidak dapat dikesampingkan," kata Komisaris Lince, David Guivar, dalam sebuah pernyataan kepada TV Perú yang dikelola pemerintah.

Media televisi yang sama melaporkan bahwa diplomat berusia 40 tahun itu telah tinggal di Peru bersama keluarganya selama lima bulan, di gedung yang sama tempat ia dibunuh pada Senin.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)