Dewan Keamanan PBB dalam sebuah pertemuan. Foto: EFE-EPA
Fajar Nugraha • 12 September 2025 15:26
Doha: Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengecam serangan Israel terhadap ibu kota Qatar, Doha, pada Selasa lalu, dan menyerukan de-eskalasi. Pernyataan bersama yang disetujui oleh semua 15 anggota DK PBB, termasuk Amerika Serikat sebagai sekutu utama Israel, disampaikan menjelang sidang darurat yang digelar Kamis untuk membahas insiden tersebut.
Anggota dewan mengeluarkan pernyataan tersebut menjelang pertemuan darurat pada Kamis, yang diadakan untuk membahas serangan Israel yang menargetkan para pemimpin Hamas di Ibu Kota Qatar, saat negara itu meningkatkan serangannya di Kota Gaza, yang memaksa lebih dari 200 ribu orang mengungsi.
Lima anggota Hamas tewas, tetapi kelompok Palestina itu mengatakan para pemimpinnya selamat dari upaya pembunuhan tersebut. Seorang anggota pasukan keamanan Qatar juga tewas dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang telah meningkatkan ketegangan di kawasan tersebut.
"Anggota dewan menggarisbawahi pentingnya de-eskalasi dan menyatakan solidaritas mereka dengan Qatar," demikian pernyataan yang disusun oleh Prancis dan Inggris, meskipun tidak secara eksplisit menyebut Israel.
Ia juga menambahkan bahwa “membebaskan para sandera, termasuk mereka yang dibunuh oleh Hamas, dan mengakhiri perang dan penderitaan di Gaza" merupakan "prioritas utama". Lebih dari 40 sandera masih ditahan di Gaza, tetapi hanya 20 di antaranya yang diyakini masih hidup.
Amerika Serikat, yang secara tradisional melindungi sekutunya Israel di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tampaknya menyampaikan teguran keras kepada Israel, yang mencerminkan ketidakpuasan Presiden Donald Trump terhadap serangan tersebut.
Pejabat Duta Besar Amerika Serikat Dorothy Shea mengatakan “Pengeboman sepihak di Qatar, sebuah negara berdaulat yang bekerja sangat keras dan berani mengambil resiko bersama Amerika Serikat untuk menengahi perdamaian, tidak memajukan tujuan Israel atau Amerika.”
“Namun demikian, tidaklah pantas bagi anggota mana pun untuk menggunakan hal ini untuk mempertanyakan komitmen Israel dalam memulangkan sandera mereka,” ujar Duta Besar Amerika Serikat, Dorothy Shea.
Melaporkan dari New York, Gabriel Elizondo dari Al Jazeera menyampaikan bahwa menurut sumber-sumber diplomatik, Amerika Serikat menolak penggunaan bahasa yang lebih tegas terhadap Israel dalam pernyataan itu. Meski begitu, pernyataan tersebut tetap dinilai memiliki bobot yang penting.
Shea telah menegaskan bahwa “AS tidak bisa dan tidak akan membela serangan Israel terhadap Qatar.”
"Jelas, AS masih mendukung Israel. Jelas, AS masih akan... melindungi Israel di Dewan Keamanan, tetapi ini terlalu jauh bagi Amerika Serikat," ujar Gabriel Elizondo dari Al Jazeera.
Elizondo menambahkan "Akan menarik untuk melihat dalam beberapa jam dan hari mendatang apakah kita akan mendapatkan klarifikasi lebih lanjut dari Gedung Putih mengenai hal ini.”
Usai serangan pada Selasa, Gedung Putih menyatakan bahwa Presiden Trump tidak mendapat informasi terlebih dahulu. Setelah diberitahu mengenai serangan itu, ia disebut langsung menginstruksikan utusannya, Steve Witkoff, untuk segera memberikan peringatan kepada Qatar, namun aksi militer tersebut sudah terlanjur berlangsung.