Presiden Pemerintahan Interim Suriah, Ahmed al-Sharaa. (Dok. Kantor Kepresidenan Suriah)
Riza Aslam Khaeron • 19 July 2025 15:48
Damaskus: Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa secara resmi mengumumkan pelaksanaan gencatan senjata antarsuku secara menyeluruh dan permanen di seluruh wilayah negara tersebut. Keputusan ini diumumkan di tengah situasi genting yang sedang melanda kota Sweida dan sekitarnya.
Pernyataan tersebut menegaskan pentingnya menjaga persatuan rakyat dan wilayah Suriah serta menekankan bahwa gencatan senjata ini bertujuan untuk mencegah pertumpahan darah lebih lanjut.
"Dalam rangka menjaga kesatuan tanah air dan keselamatan rakyat Suriah, serta atas dasar tanggung jawab nasional dan kemanusiaan, maka Kepresidenan Republik Arab Suriah mengumumkan gencatan senjata menyeluruh dan permanen di seluruh wilayah Suriah," demikian isi pernyataan resmi kantor kepresidenan Suriah yang dirilis pada 19 Juli 2025.
Melansir Royanews, Presiden Sharaa dalam siaran tv Suriah juga mengungkapkan bahwa Suriah telah menerima berbagai seruan internasional untuk ikut campur dan menstabilkan situasi di Sweida. Ia secara tegas menyalahkan campur tangan Israel atas memanasnya kembali konflik di selatan dan Damaskus.
"Kami telah menerima ajakan internasional untuk turun tangan dalam peristiwa di Sweida dan memulihkan keamanan nasional," ujar Al.
Presiden Sharaa menekankan bahwa hanya negara Suriah yang berhak memulihkan otoritas dan menjaga kedaulatan di seluruh wilayahnya.
"Negara Suriah sendiri yang mampu menjaga kewibawaan dan kedaulatan di seluruh wilayahnya," tegasnya.
Dalam pidatonya, Presiden juga menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan Amerika Serikat.
"Kami menghargai peran Amerika Serikat dalam menegaskan kembali dukungannya terhadap Suriah dan kesatuannya," katanya.
Presiden juga memuji peran kelompok-kelompok lokal dan menyerukan segera dihentikannya seluruh bentuk permusuhan.
"Kami berterima kasih kepada suku-suku atas sikap heroik mereka dan menyerukan gencatan senjata total," kata Sharaa. Ia menambahkan bahwa seluruh komunitas Druze yang terhormat tidak boleh dihakimi berdasarkan tindakan segelintir orang.
Dalam deklarasi tertulis dari kantor Kepresidenan yang juga diterbitkan di kanal telegram, ditegaskan bahwa semua pihak tanpa kecuali harus mematuhi gencatan senjata, menghentikan kekerasan bersenjata, menjamin perlindungan warga sipil, dan memastikan bantuan kemanusiaan masuk tanpa hambatan.
Baca Juga: AS Umumkan Gencatan Senjata Israel–Suriah usai Konflik Berdarah di Sweida |