M Ilham Ramadhan Avisena • 18 July 2025 21:59
Jakarta: Pemerintah memastikan tengah berupaya menjaga penerimaan negara dari dampak penerapan tarif timbal balik 19 persen oleh Amerika Serikat. Itu dilakukan agar pemasukan negara tetap berada di level optimal kendati mayoritas produk dari Negeri Paman Sam akan dikenakan tarif nol persen ke Indonesia.
"Kita seoptimal mungkin tarif yang dikenakan untuk barang-barang ekspor kita (mendekati nol persen). Impor yang itu kita adjust dengan pendekatan nol persen. Sehingga kalau dengan hitungan kita, harusnya dengan kebijakan yang sekarang ini, kita masih sangat mungkin untuk diuntungkan," ujar Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Badan Usaha Milik Negara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ferry Irawan kepada pewarta di kantornya, Jakarta, Jumat, 18 Juli 2025.
Pemerintah juga telah memiliki acuan antisipasi serupa. Perjanjian dagang dengan negara atau kawasan yang menerapkan tarif nol persen disebut dapat menjadi contoh yang relevan untuk menjaga sisi penerimaan, utamanya dari kepabeanan.
"Beberapa kebijakan nol persen sebelumnya sudah kita lakukan. Jadi kita waktu diskusi dengan AS, kita coba lihat benchmark untuk case yang nol persen itu dan kita lihat di ASEAN (ATIGA) itu ada," kata Ferry.
"Overall kalau kita tetap kenakan atau kita terima 19 persen itu kita masih relatif diuntungkan dibandingkan dengan kalau kita dikenakan seperti tarif awal (32 persen)," tambahnya.
Baca juga:
Siapkan KEK Buat Sambut Energi dari AS, RI Bakal Dapat Berkah |