Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani. Foto: MI/Insi Nantika Jelita.
Insi Nantika Jelita • 10 February 2025 20:04
Jakarta: Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani mengungkapkan iklim investasi Indonesia masih kalah dibandingkan negara tetangga yakni Singapura dan Vietnam.
Berdasarkan laporan Business Ready (B-Ready) 2024 dari Grup Bank Dunia, merilis hasil skor Indonesia pada pilar regulatory framework sebesar 63,98, lalu pada pilar public services skornya 63,44 dan 61,31 pada pilar operational efficiency.
"Kalau dilihat memang skornya Indonesia itu kurang lebih 63, yang mana berada nomor tiga di ASEAN, sesudah Singapura dan Vietnam," ujar Rosan di acara World Bank New Insight On The Business Environment In Indonesia, di Jakarta, Senin, 10 Februari 2025.
Rosan menuturkan dengan laporan tersebut, memotivasi pihaknya untuk melakukan perbaikan untuk menyediakan layanan publik yang mempermudah dunia usaha. Pasalnya, efisiensi investasi di Indonesia masih belum optimal.
Ia membeberkan pengurusan izin usaha di Tanah Air masih membutuhkan waktu yang lama hingga 65 hari. Berbeda jauh dibandingkan negara-negara maju yang jauh lebih cepat dalam memproses izin bisnis.
"Rata-rata negara maju itu hanya butuh satu sampai tiga hari untuk proses izin usaha. Ini akan menjadi evaluasi kami karena memang ini berhubungan erat dalam peningkatan iklim investasi," tegas mantan duta besar Amerika Serikat (AS) itu.
| Baca juga: Demi Gapai Ekonomi Tumbuh 8%, RI Butuh Investasi Rp13.032 Triliun |
