Bos Kadin Pede Program MBG hingga Kopdes Bisa Bikin Ekonomi RI Makin Kinclong

Ilustrasi, program makan bergizi gratis. Foto: dok BRI.

Bos Kadin Pede Program MBG hingga Kopdes Bisa Bikin Ekonomi RI Makin Kinclong

Naufal Zuhdi • 8 August 2025 17:37

Jakarta: Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie menyambut baik pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2025 yang tercatat di angka 5,12 persen.
 
"Kita menyambut baik (pertumbuhan ekonomi) 5,12 persen dan itu jauh di atas dugaan analis yang mengatakan di bawah lima persen. Ini menandakan tren sudah membaik," kata pria yang akrab disapa Anin itu saat ditemui di Skuadron 17 Landasan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat, 8 Agustus 2025.
 
Anin menyampaikan beberapa faktor pendorong pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025 seperti relaksasi anggaran dan juga insentif-insentif yang diberikan pemerintah seperti subsidi pembelian motor listrik senilai Rp7 juta, bantuan pangan untuk periode Juni-Juli 2025, bantuan subsidi upah atau BSU seperti saat masa pandemi covid-19.
 
Diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), diskon tarif listrik untuk pelanggan di bawah 1.300 VA seperti awal tahun ini, diskon tarif tiket pesawat lewat pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP), hingga diskon tarif tol.
 
"Dan saya yakin program-program Pak Presiden Prabowo, baik yang MBG, maupun Kopdes Merah Putih, PKG Pemeriksaan Kesehatan Gratis, itu akan mulai berdampak pada ekonomi di kuartal ketiga dan keempat. Belum lagi hasil daripada perdagangan, jadi saya rasa ini suatu sinyal positif," beber Anin.
 

Baca juga: Data Pertumbuhan Ekonomi BPS Memang Mengejutkan, Tapi Bukan 'Tipu-tipu'


(Ilustrasi. Foto: Medcom.id)
 

Daya beli masyarakat masih lemah

 
Ditemui di tempat yang sama, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Pembangunan Manusia, Kebudayaan, dan Pembangunan Berkelanjutan Kadin Indonesia Shinta Widjaja Kamdani menyampaikan masih menemukan adanya pelemahan daya beli meski pertumbuhan ekonomi kuartal II mencapai 5,12 persen.
 
"Kita melihat dengan kondisi di lapangan seperti apa tentunya yang tadi dikatakan pelemahan daya beli, ya ada, kita masih melihat itu. Tapi kan pemerintah juga menggulirkan insentif-insentif. Nah apakah itu kemudian sudah mulai berhasil? Tugas kami adalah terus membagikan masukan apa yang sudah jalan, apa yang belum jalan," tutur Shinta.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)